Berita Jepang | Japanesestation.com

Setelah Topan Jonghari menghantam pulau Kyushu dan menyebabkan 24 orang terluka pada akhir bulan Juli lalu, Topan Jebi menerjang Jepang bagian barat pada hari Selasa kemarin, menyebabkan setidaknya tujuh orang tewas dan lebih dari 200 mengalami luka-luka. Selain itu, angin kencang serta gelombang tinggi juga mengakibatkan Bandara Internasional Kansai tutup dan menyebabkan kapal menabrak jembatan yang menghubungkan bandara dengan pulau utama.

Menurut Badan Meteorologi Jepang, pasca melewati bagian selatan Prefektur Tokushima, topan melintasi dekat wilayah Kobe dan pindah ke Laut Jepang. Penerbangan hingga layanan kereta api di wilayah Kinki dan tempat lain juga dibatalkan, pabrik dan fasilitas umum seperti Universal Studios Japan, taman hiburan di Osaka, terpaksa ditutup.

Menurut pihak kepolisan, seorang pria yang bekerja di dalam gudang di Prefektur Shiga dilaporkan meninggal setelah gedung tersebut runtuh, pria lainnya juga meninggal setelah jatuh dari lantai dua sebuah rumah di Osaka, akibat angin kencang. Sementara itu, pihak pemadam kebakaran setempat juga melaporkan adanya pria berusia 70-an yang ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh ketika memperbaiki atap tempat tinggalnya di Yokkaichi, Prefektur Mie.

Seorang pria tua di Osaka dikonfirmasi tewas setelah ia ditemukan di balkon kompleks perumahan, tampaknya setelah korban terjatuh dari lantai atas. Tiga orang lainnya yang tewas diyakini terkena gerbang pintu, kotak pendingin dan benda lain berubah menjadi mematikan oleh angin topan, ucap polisi.

Dilansir dari berbagai sumber, ada banyak orang terluka di Jepang barat dan tengah terutama karena angin kencang, beberapa orang terluka di Stasiun Kyoto ketika bagian dari langit-langit kaca runtuh akibat dari angin kencang. Sejumlah truk bahkan dilaporkan terbalik akibat angin kencang di Jalur Cepat Meishin di Prefektur Shiga, beberapa truk lain juga hampir terhempas dari jembatan yang menghubungkan pulau Shikoku dan pulau utama Honshu.

Di teluk Osaka, sebuah kapal tanker tersapu dari pangkalannya dan terdorong ke sebuah jembatan yang menghubungkan Bandara Internasional Kansai dan kota Izumisano di Prefektur Osaka, keduanya mengalami kerusakan tetapi awak kapal tidak mmengalami luka-luka.

Angin dengan kecepatan hingga 209 kilometer per jam Selasa sore menyapu bandara Kansai, di mana salah satu dari dua landasan pacu dan lantai bawah tanah gedung banjir dan sekitar 3.000 orang terdampar, menurut pemerintah setempat.

Hujan deras juga menyebabkan pemadaman listrik sementara yang terjadi kepada sekitar 1,61 juta rumah di Kansai dan 95.000 di Shikoku. Aset budaya seperti kuil kuno di Kyoto, Nara dan Shiga juga rusak akibat angin topan tersebut.

Topan Jebi menjadi topan pertama yang dikategorikan Sangat Kuat oleh lembaga cuaca yang melintasi pulau-pulau utama Jepang sejak tahun 1993 silam, ketika topan kuat lainnya menewaskan 48 orang. Sejak pukul 8 malam kemarin, Topan Jebi melakukan perjalanan dengan kecepatan 75 kilometer per jam di atas laut di Pulau Sado, dan membawa angin hingga 180 kilometer per jam dengan tekanan atmosfer 970 hektopascal di pusatnya.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe terpaksa membatalkan rencana kunjungannya ke prefektur di barat daya Jepang pada hari Selasa lalu. Badan Cuaca Jepang mengatakan topan tersebut diperkirakan akan melakukan perjalanan ke daerah barat Hokkaido dan melemah menjadi topan ekstratropis pada Rabu pagi.

(Featured Image : NDTV.com)