Berita Jepang | Japanesestation.com

Jika membicarakan persiapan bencana alam di Jepang, negara ini seperti sudah lekat dengan identitas tersebut. Bela sungkawa maupun pujian sering diberikan oleh dunia mancanegara setiap Jepang mengalami bencana alam. Postingan-postingan tentang cara Jepang bangkit kembali setelah bencana juga sudah banyak tersebar di banyak platform media sosial sebagai bentuk apresiasi dan inspirasi bagi negara-negara yang masih belum siaga akan persiapan bencana alam maupun revitalisasi kembali pasca bencana.

Tentu dengan memandang Jepang yang maju dan terus bangkit di tengah bencana, kita berpikir bahwa Jepang sudah siap dan selangkah di depan jika membicarakan soal penanggulangan dan mitigasi bencana alam di Jepang.

Hal ini tentu bisa dibuktikan dengan data dan fakta.

Dari persiapan sebelum bencana, masyarakat Jepang sudah teredukasi untuk bersiap akan kemungkinan terburuk. Bisa dilihat dari cara mereka menyiapkan emergency kit yang berisi kebutuhan-kebutuhan pokok seperti:

  • Air
  • Makanan kaleng
  • P3K
  • Fotokopi dari dokumen-dokumen penting (pasport, akte lahir, surat-surat kesehatan, dan lainnya)
  • Alat-alat dapur
  • Alat penerangan (lilin/senter)
  • Alat-alat kebersihan (sabun, shampoo, pembalut, alat cukur, dan lainnya)
  • Peralatan bayi (jika memiliki anak bayi)

Selanjutnya, masyarakat Jepang juga diarahkan untuk selalu update terkait data area evakuasi terdekat di daerah mereka. Tidak hanya area evakuasi yang dekat dengan rumah, masyarakat Jepang juga harus mengetahui lokasi area evakuasi terdekat dari kantor mereka. Lokasi evakuasi yang dianggap ideal biasanya adalah sebuah lokasi dengan keadaaan outdoor dan terbuka, sehingga orang-orang bisa terhindar dari reruntuhan (dalam konteks bencana gempa bumi).

Selain itu, masyarakat Jepang juga dihimbau untuk selalu terkoneksi dengan keluarga di tengah bencana, dan membuat komunitas yang bisa bahu-membahu bersama di tengah bencana alam. Terutama bagi mereka yang sudah lanjut usia, maupun mereka yang merupakan penyandang disabilitas. Ini juga salah satu budaya yang patut diacung jempol dari bentuk mitigasi bencana di Jepang.

Hal terpenting lainnya adalah berhati-hati akan hoax. Diakibatkan seringnya terjadi bencana alam, faktor inilah yang sering dimanfaatkan penyebar hoax untuk mengacaukan situasi. Maka dari itu, masyarakat Jepang sangat dihimbau untuk mencari informasi hanya dari platform yang resmi. Salah satunya adalah Japan's Meteorogical Agency.

Namun ternyata, meski sudah banyak himbauan dan pola hidup yang awas akan bencana, Jepang juga masih memiliki kekurangan dalam mitigasi bencana.

Menurut data yang didapat dari survey Teikoku Databank, ternyata satu dari tiga perusahaan Jepang belum memiliki persiapan menghadapi bencana alam yang cukup mumpuni. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan bagi para karyawan yang bekerja di sana.

Hasil survey ini didapat dari 23.695 kantor yang menjadi partisipan. Saat ditanya oleh pihak survey Teikoku Databank, hanya 11.448 perusahaan yang memberikan respon valid yang dapat dipertanggungjawabkan. Dari respon-respon tersebut, diketahui bahwa 36.9% "sedang dalam proses untuk mengimplementasikan persiapan bencana alam". 

Perusahaan-perusahaan besar memiliki andil sebesar 54.9% dalam persiapan bencana alam di Jepang, sementara perusahaan sedang berada di angka 33%, dan perusahaan kecil berada di angka 25.7%. Ketika ditanya mengenai bencana alam yang paling mereka siagakan, 55% perusahaan menjawab 'gempa bumi'.

Grafik bencana alam
Grafik bencana alam yang paling diperhatikan oleh perusahaan di Jepang (nippon.com)

Sementara dari persiapan riil yang dilakukan saat ini, 61.5% perusahaan menjawab bahwa mereka telah mempersiapkan jaringan kontak internal, 45.4% menjawab sudah membeli peralatan penting untuk keadaan genting, dan 42.8% menjawab sudah menyiapkan pasokan bahan baku untuk mempersiapkan bencana alam.

Bagaimana menurutmu? Apakah persiapan ini sudah cukup mumpuni untuk skala Jepang yang sering terkena bencana? Bagaimana dengan persiapan bencana alam di negara kita sendiri?

Sumber:

Tokyo Weekender

Nippon.com