Topan Shanshan yang saat ini sedang melintasi daratan Jepang dilaporkan melemah sejak Jumat (30/08) lalu. Namun, topan dahsyat ini masih menurunkan hujat lebat dan menyebabkan gangguan transportasi dan tanah longsor. Sebanyak enam orang dinyatakan tewas. Topan Shanshan adalah salah satu topan ganas yang menghantam Jepang selama beberapa dekade.
Yoshimasa Hayashi selaku juru bicara pemerintah telah mengonfirmasi adanya jumlah korban tewas yang bertambah. Namun pihak pemerintah masih akan memastikan hubungannya dengan Topan Shanshan. Selain itu, delapan orang dilaporkan mengalami luka berat dan 110 mengalami luka ringan akibat pecahan kaca. Hampir 200 bangunan dilaporkan rusak.
Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan untuk potensi tanah longsor di sebagian besar wilayah Kyushu,Shizuoka, Tokyo, dan Kanagawa. Beberapa daerah di Kyushu mencatat rekor hujan bulan Agustus mencapai 791,5 mililiter dalam 48 jam di kota Misato.
Melansir dari Japan Today, resor liburan di wilayah Beppu tidak mengalami kerusakan, tetapi wisatawan terdampar karena tidak dapat melakukan aktivitas apa pun. “Ini pertama kalinya aku ke sini dan sangat menantikannya,” ujar Nobuhiko Takagishi, salah satu wisatawan asal Tokyo saat dimintai keterangan oleh AFP. “Tapi perjalanan ini harus diingat.”
Lebih dari 250.000 rumah di wilayah Kyushu terdampak pemadaman listrik. Hingga hari Jumat, masih ada 5.250 rumah yang masih terdampak. Banyak jalan raya di wilayah Kyushu juga ditutup.
Shinkansen untuk wilayah Kyushu telah ditangguhkan dan rute perjalanan utama antara Tokyo-Osaka dihentikan sepanjang hari. Lebih dari 600 penerbangan dari maskapai Japan Airlines dan All Nippon Airways telah dibatalkan sejak Kamis (29/08).