Berita Jepang | Japanesestation.com

Ternyata tumbuhan pun sama seperti manusia. Jika waktunya makan tidak dikasih maka pertumbuhannya menjadi tidak bagus. Itulah yang terjadi pada pertumbuhan melon terenak di Jepang buatan Crown Melon.

Rumitnya Merawat Melon Paling Enak di Jepang
Crown melon dalam satu box ingin dipasarkan di Indonesia mulai Januari 2015. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Melon harus tiap hari khususnya tiap pagi diberikan air. Ada jamnya dan selalu sama. Kalau waktunya makan air itu diganti siang misalnya atau berantakan jamnya, melon akan tumbuh dan besar menjadi buah yang kurang enak. Ibaratnya seperti manusia dia tidak segar dan kurang sehat," kata Kazuo Suzuki, Ketua Asosiasi Crown Melon Jepang khusus kepada Tribunnews.com, Rabu (3/12/2014) di kantornya. Melon yang diproduksinya semua buatan Jepang dan tanpa bahan kimia. Sekitar 10 rumah kaca masing-masing dengan luas sekitar 30 meter persegi memproduksi melon terenak di dunia itu mulai dari benih biji. "Kami kembangkan dan produksi sendiri mulai benih biji sampai penanaman dan berbuah matang di pohon. Jadi tak ada yang dari luar. Bahkan melon paling mahal di Jepang pun benihnya dari Shizuoka sini," katanya. Setelah bibit jadi pohon dan berbuah matang dibutuhkan sekitar 45 hari. Perawatan sangat khusus dilihat tiap hari dimonitor tiap hari di dalam rumah kaca yang suhunya konstan 30 derajat Celcius. Setelah agak besar, buah melon itu dibungkus khusus agar tidak lecet dan agar dijauhi dari hama buah. Sedikit saja lecet harganya akan turun. Ukuran buah juga berpengaruh, yang besar tentu yang mahal. Di toko buah terkenal di Nihonbashi Tokyo harganya dijual 20.000 yen per buah. Sebentar lagi, Januari 2015 masyarakat Indonesia bisa mencoba melon terenak di dunia ini dengan harga sekitar Rp 880.000 per buah.