Sebagai salah satu predator raksasa yang ditakuti di lautan, hiu putih (the great white shark) merupakan salah satu hewan yang sangat sulit untuk bisa dipelihara di tempat tertutup, baik karena proses pemberian makan yang tak mudah, serta kebutuhannya untuk terus berenang agar bisa mempertahankan suhu tubuh dan mendapatkan oksigen untuk tetap hidup. Tetapi, Okinawa Churaumi Aquarium mendapatkan kesempatan langka untuk memamerkan seekor ikan hiu putih jantan sepanjang 3,5 meter yang tertangkap jaring nelayan di Desa Yomitan, Okinawa pada 4 Januari lalu.
Langsung ditempatkan di akuarium dan dibuka untuk dilihat publik di hari yang sama dengan tujuan edukasi dan sains, terutama untuk penelitian terkait kebiasaan dan siklus hidup hiu putih yang masih misterius, ikan hiu tersebut dilaporkan masih terlihat baik-baik saja sampai tanggal 7 Januari lalu. Namun, kondisinya langsung memburuk keesokan paginya, di mana hiu tersebut berhenti berenang dan tenggelam di dasar akuarium, sebelum kemudian mati di samping perawatan dari staf dan dokter hewan.
Semasa hidupnya di akuarium, hiu putih ini merupakan satu-satunya spesimen yang bisa dilihat oleh umum di seluruh dunia, di mana catatan waktu terlama seekor hiu putih dipelihara di akuarium hanya dipegang oleh seekor hiu putih betina muda yang dipelihara selama 198 hari di Monterey Bay Aquarium di California sebelum dilepaskan kembali ke lautan pada bulan Maret 2005 silam. Penyebab kematian hiu putih di Okinawa ini masih terus diselidiki, dan tragedi ini lantas langsung mengundang komentar pedas dari PETA Asia (People for the Ethical Treatment of Animals) yang berkata bahwa penyebab kematian hiu ini jelas-jelas adalah penangkapan dan pengurungannya yang adalah tindakan kejam. Kepentingan penelitian, sains, dan edukasi berbanding dengan hak hewan liar untuk hidup bebas, manakah yang harus diutamakan menurut kalian?