Melon ini akan dijual sekitar Rp 880.000 per buah di Indonesia rasanya sangat enak dan sangat eksklusif. Pihak perusahaan kebingungan untuk menamai melon ini. Semula mereka memakai nama Samurai namun akhirnya diputuskan pakai nama Yamato Melon.
"Kita semula mau pakai nama samurai karena mudah diingat di Indonesia, tetapi terkait registrasi nama di departemen perdagangan dan kantor paten, kami putuskan pakai nama Yamato Melon, karena memang nama Jepang yang terkenal di Jepang," kata Kiyotaka Suzuki, CEO MJK Japan Co.Ltd yang akan memasarkan produk melon terenak di Jepang ini di Jakarta mulai Januari 2015 khusus kepada Tribunnews.com baru-baru ini.
Melon asli dari Perfektur Shizuoka dengan nama Crown Melon dan sudah sangat terkenal di Jepang dijual di banyak kota terutama di toko buah elit, di dua tempat yaitu Takano dan Sembikiya. Masing-masing dijual sekitar 20.000 yen atau sekitar Rp 2,2 juta per buah. "Melon ini memang sangat eksklusif tetapi warga Jepang tahu dan sejak lama memang citra melon adalah buah yang sangat eksklusif. Sehingga makan melon ini menjadi kebanggaan serta gengsinya naik," kata Kazuo Suzuki, Ketua Asosiasi Crown Melon. Menurut Suzuki, walaupun melon itu dari Crown Melon tapi dia tak masalah dengan penggantian nama di Indonesia. "Yang penting mudah diingat orang Indonesia dan citranya baik, sehingga bisa terjual dengan baik di Indonesia. Orang Indonesia pun bisa merasakan keindahan melon terbaik dari Jepang, melon yang enak seperti apa bisa dirasakannya. Jadi nama disesuaikan kondisi setempat tak masalah," katanya. Selain Indonesia melon ini juga sudah pernah dijual ke beberapa negara seperti Dubai, dan negara-negara lain. Tahun depan Suzuki akan ikut dalam expo di Italia untuk memperkenalkan lebih jauh lagi Crown Melon ini pasar dunia. "Selain memperkenalkan melon sebenarnya saya juga ingin memperkenalkan budaya Jepang dengan kemampuan teknologinya dapat menciptakan melon terenak di dunia ini, sangat cantik dan nikmat sekali rasanya, sesuai pula dengan keindahan alam dan budaya orang Jepang," tambahnya. Jika kita membeli melon tersebut, bukan hanya sekedar membeli, tiap melon memiliki kode nomor tersendiri sehingga kalau terjadi sesuatu si pembeli bisa mengetahui siapa produsen melon tersebut. Saat ini ada 19 petani yang tergabung ke dalam Asosiasi Crown Melon tersebut. Tiap petani memiliki nomor sendiri dan ditempelkan pada buah melon itu. Artinya, tiap melon dapat dipertanggungjawabkan langsung kepada yang memanen dari kebunnya.