Biasanya orang Jepang akan melakukan oosoji (pembersihan besar-besaran) di tahun baru demi suasana baru di rumah mereka. Nah, baik mereka melakukan oosoji atau tidak, ternyata mereka tidak memandang baju bekas secara sepele loh! Ini dia cara-cara orang Jepang dalam menangani pakaian bekas mereka!
Dijual ke penyalur tangan kedua
Sama seperti tren thrift shop di Indonesia, orang Jepang juga memandang baju bekas yang branded atau like-new sebagai salah satu komoditas yang bisa mereka jual kembali. Namun, apa media menjual yang biasa mereka gunakan?
Ada empat yang bisa mereka gunakan untuk menjual kembali baju bekas mereka yang masih bagus, yaitu di Komehyo atau RagTag. Keduanya memili kesamaan, yaitu memiliki outlet yang tersebar di banyak daerah di Jepang. Kedua toko ini juga memiliki sistem online yang sangat baik, yaitu pengiriman baju gratis, yang akan diikuti oleh email konfirmasi beberapa minggu setelahnya, yang berisi harga baju yang akan mereka pasang untuk baju bekasmu. Dan setelah kamu sepakat dengan harga yang mereka berikan, maka di ATM akan bertambah depositnya.
Kemudian ada juga Pass the Baton. Pass the Baton di Omotesando menjual item yang sesuai dengan estetika uniknya (mereka menyebutnya "relighting"), tetapi untuk bertransaksi di toko ini, kamu memerlukan janji untuk siapa saja yang ingin menjual item, di mana Anda harus menjelaskan "cerita" masing-masing bagian. Berharap untuk menghabiskan setidaknya satu jam dengan anggota staf, bahkan untuk sejumlah kecil barang. Tetapi di Pass the Baton, kamu cenderung mendapatkan lebih banyak uang tunai untuk pakaian dan aksesori desainer yang menjual daripada di RagTag atau Komehyo.
Yang terakhir di Mercaci. Sebagai aplikasi dengan pertumbuhan tercepat di Jepang (juga tersedia di Inggris dan AS), Mercari memungkinkan masyarakat Jepang untuk menjual dan membeli hampir semua hal. Untuk menggunakannya, hanya perlu membuat akun (gratis) dan menguasai bahasa Jepang dengan baik. Ambil hingga empat foto, unggah bersama dengan deskripsi singkat dan tunggu seseorang membelinya. Pakaian dan barang-barang kecil biasanya terjual dalam beberapa jam. Setelah seseorang membelinya, Anda harus membungkus sendiri produk tersebut dan mengirimkannya ke pengguna yang membelinya.
Benar-benar didaur ulang!
Ternyata di Uniqlo dan H&M Jepang, mereka menerima baju orang Jepang yang ingin didaur ulang, loh! Bagi Uniqlo, biasanya mereka akan memberikannya kepada pengungsi atau refugees, sementara untuk H&M, kamu akan mendapatkan kupon diskon 500 yen untuk setiap kantung baju yang kamu donasikan. Nah, di H&M, biasanya bahan baju tersebut akan benar-benar didaur ulang menjadi baju baru yang nantinya mereka jual kembali.
Tentunya opsi terakhir adalah didonasikan secara langsung kepada lembaga-lembaga yang ada di Jepang. Dan kebiasaan baik ini patut kita tiru, terutama dalam menangani barang yang masih bagus, namun barangkali tidak muat atau sudah bukan selera kita lagi, demi menyelamatkan lingkungan!
Kira-kira apa lagi kebiasaan baik orang Jepang yang mau kamu tiru?