Terlihat imut sepertinya memang sudah jadi ciri khas Jepang. Lihat saja anak-anak SMP dan SMA Jepang, berangkat ke sekolah saja mereka tetap terlihat imut dan menarik kan dengan seragam ala pelautnya? Bahkan, saking imutnya seragam sekolah Jepang ini, banyak para cosplayer yang menggunakannya saat datang ke berbagai event Jepang! Tapi, pernahkah kamu berpikir, “Apa sih yang yang jadi inspirasi seragam sekolah Jepang sampai bisa seimut itu?” Nah, buat kamu yang kepo apa alasannya, simak fakta-fakta menarik di balik seragam sekolah Jepang ini ya!

Sejarah

Seragam sekolah anak perempuan Jepang terinspirasi dari seragam angkatan laut Eropa yang dikenal sebagai seragam pelaut, sementara seragam sekolah anak laki-laki terinspirasi dari tentara Jepang. Negeri sakura ini memang mencoba untuk membuat si pemakai tetap terlihat layaknya siswa sekolah, tapi tetap atraktif agar mereka tidak malu dan ingin memakainya layaknya pakaiannya yang lain. Karena itu, meski ada beberapa model yang berbeda dasarnya tetap sama, pakaian ala pelaut.

Seragam sekolah ala pelaut pertama (sailor-fuku/seifuku) dibuat pada tahun 1921 oleh Elizabeth Lee, kepala sekolah putri Fukuoka Women’s College. Ia mendapatkan idenya itu saat mengikuti pertukaran siswa di Inggris dan melihat angkatan laut di sana. Saat ia masih duduk di bangku sekolah, semua siswi mengenakan kimono ke sekolah yang terasa sangat gerah ketika musim panas dan membuat susah bergerak.  Ia berpikir kalau ‘seifuku’ akan membuat siswi-siswi merasa lebih nyaman dan lebih mudah digunakan. Dan beberapa dekade setelahnya, seragam itu mulai digunakan di beberapa sekolah hingga akhirnya menjadi seragam resmi di seluruh Jepang.

Desain

Identitas diri memang menjadi hal terpenting bagi orang-orang Jepang. Karena itu, para siswa di Jepang biasanya rela mengeluarkan uang dan menggunakan waktu luangnya untuk mendesain seragam mereka menjadi seragam yang sangat mengekspresikan diri mereka di hadapan orang lain. Jadi, saat musim berganti, mereka tetap memodifikasi seragam mereka agar tetap nyaman digunakan tapi tetap atraktif.

Seiring dengan datangnya musim gugur dan musim dingin, biasanya siswa-siswi sekolah ini akan menggunakan kemeja putih dengan sweater, pita besar atau dasi sebagai aksesori, rok (celana untuk anak laki-laki) dan blazer. Bagi anak perempuan, mereka akan menggunakan kaus kaki atau stocking panjang yang terbuat dari sutra agar kaki mereka tetap hangat. Sementara pada musim semi dan musim panas, blazer tidak akan digunakan karena suhu udara yang hangat.  

Harga seragam sekolah Jepang ternyata mahal lho, sesuai dengan desain dan bahan untuk membuatnya. Hanya dengan mendesain seragam sesuai keinginan saja, bisa menghabiskan 8.000 hingga 20.000 yen!

Kultur Kawaii

Ada sekolah tentunya ada tas sekolah kan? Nah, sebenarnya tas sekolah Jepang memiliki desain yang sporty dengan warna gelap, seperti  biru navy, coklat gelap, dan hitam yang senada dengan seragam mereka. Tapi tentu saja gadis-gadis Jepang ingin terlihat “kawaii” (imut dalam bahasa Jepang). Karena itu, mereka mulai menggunakan tas dengan warna-warna terang seperti pink atau biru muda. Ada juga yang memilih untuk mendekorasi tas mereka dengan berbagai pin dan gantungan-gantungan imut. Ingin terlihat sedikit “mewah” dan ekslusif? Bisa! Pakai saja "randoseru" (ランドセル) alias backpack. Harga backpack berkisar dari 8000 hingga 100.000 yen tergantung material dan merknya. Makin mahal tas, biasanya tasnya juga makin awet.

Seiring dengan bertambah populernya seragam sekolah Jepang, banyak orang di luar Jepang yang sengaja membeli seifuku untuk cosplay. Permintaannya yang tinggi bikin harganya jauh lebih mahal dari seragam sekolah aslinya di Jepang lho. Apalagi, kini seragam sekolah Jepang makin terkenal di negara lain lewat manga dan drama-drama Jepang, bikin para otaku makin menyukainya.

Kini, seragam yang awalnya dibuat untuk membuat para pelajar rajin berangkat ke sekolah itu menjadi ikon budaya Jepang dan meninggalkan jejak di berbagai media. Tapi, karena memang kawaii, memang tidak aneh kan?