Minggu ini menandai minggu pertama sejak Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mendeklarasikan 1 bulan darurat pandemi COVID-19 bagi 7 prefektur di Jepang, termasuk Tokyo yang mendapat status darurat pada Selasa (7/4) lalu. Tak hanya itu, gubernur Tokyo Yuriko Koike juga meghimbau agar warganya menjauhi kegiatan di malam hari dan membatasi kegiatan hiburan malam seperti bar, club, dan izakaya untuk beroperasi hingga pukul 7 malam saja. Nah, untuk mencegah orang-orang bandel berkeliaran di pusat hiburan malam, para aparat kepolisian pun disiapkan. Misalnya, polisi yang patroli di Kabukicho, area Kanto ini.
Seorang pengguna media sosial Twitter dengan username @sento1025 berhasil merekam video di mana tiga orang polisi di Kabukicho, red light district-nya Tokyo, mengusir orang-orang.
歌舞伎町、警察官が街を練り歩き、通行人に対して“外出自粛要請“のプレッシャーをかけ始めました! pic.twitter.com/J65aJi5G42
— 仙頭正教 (@sento1025) April 10, 2020
Dalam video yang telah dilihat oleh lebih dari 6 juta orang itu, terlihat ada 3 orang anggota kepolisian sedang berbicara kepada sekumpulan pria berjas yang kelihatannya habis minum di area tersebut. Dikelilingi kamera, para petugas polisi itu terlihat mengintimidasi dengan baton mereka sambil diiringi dengan suara mobil polisi yang menyerukan pesan agar orang-orang tetap “diam di rumah”.
Menurut laporan yang diterima, para petugas polisi ini berasal dari Pos Polishi Shinjuku dan berpatroli di jalanan sekitar Kabukicho dari pukul 9 malam di hari Jumat. Mereka mengawasi orang-orang yang masih berkeliaran di area tersebut sebelum tutupnya bar-bar itu.
Meski polisi memang tidak memiliki kekuatan hukum untuk mewakili permintaan pemerintah agar para warga Tokyo tetap diam di rumah, sebagai lembaga yang dilindungi konstitusi, kehadiran para polisi merupakan tanda bahwa pesan “di rumah saja” ini bukan main-main.
Meskipun begitu, tetap saja banyak orang yang menentang perlakuan para polisi di video ini. Namun, ada juga yang membela para polisi, seperti komentar-komentar di bawah ini:
“Aku tidak suka melihat peugas polisi dengan baton seperti ini, membuatku seperti tinggal di bawah pengawasan polisi.”
“Mengusir orang-orang agar pulang ke rumah itu baik, tapi menurutku mereka tak perlu menggunakan baton.”
“Petugas polisi biasanya terlihat memegang baton mereka ketika berpatroli di area di mana orang-orang sering mabuk karena risiko adanya keributan lebih tinggi dari biasanya.”
“Ini sih hal biasa untuk polisi di area Kabukicho.”
“Aku tak mengerti kenapa orang-orang protes. Di negara lain yang menerapkan lockdown, polisi malah bisa menahanmu jika kamu ke luar dari rumah.”
Memang benar jika polisi Jepang tidak memiliki otoritas untuk menahan orang-orang yang ke luar di tengah pandemic ini. Namun bukan berarti mereka tidak akan melakukan apapun untuk menjaga agar orang-orang bandel tidak berkeliaran di jalanan, apalagi di kawasan red-light district seperti Kabukicho yang merupakan surganya restoran dan bar yang biasa buka hingga matahari terbit di pagi hari.
Dengan penutupan berbagai bisnis hiburan malam dan dipotongnya jam operasi bar hingga 6 Mei (tentatif), melihat pemandangan polisi berpatroli seperti akan jadi hal umum. Karena itu, jangan bandel dan tetap diam di rumah ya biar tidak berurusan dengan para polisi ini!