Di Jepang, vending machine merupakan hal yang sangat umum, sama umumnya seperti kuil, sepeda maupun bilik karaoke. Merupakan hal yang sangat biasa untuk melihat lusinan vending machine berjajar menjual bermacam-macam produk, mulai dari minuman dingin dan panas hingga bunga atau beras. Dan hampir tidak ada dari mesin-mesin itu yang dirusak atau tidak berfungsi. Menurut Asosiasi Pembuat Vending Machine, Jepang memiliki satu vending machine untuk tiap 23 orang penduduknya.
Menurut Tracy Jones dalam sebuah artikel web berjudul Jidoohanbaiki - Vending Machine Jepang, “Gelombang minat yang nyata akan jidoohanbaiki mulai terjadi selama Olimpiade Tokyo pada tahun 1964 dengan kebutuhan memasok sejumlah besar orang dengan sejumlah barang dan sangat kurangnya ruang dan staf.”
Hampir semua minuman berukuran sebesar sekitar kaleng soda dijual seharga sekitar 120 yen, atau kira-kira sekitar 1,05 dolar. Kaleng-kaleng yang berukuran lebih kecil, biasanya berisi kopi, bisa dijual dengan harga kurang dari itu.
Merupakan suatu hal yang umum juga untuk melihat beberapa vending machine dijajarkan bersama-sama, daripada satu mesin yang berdiri sendiri. Konglomerasi secara acak vending machine ini dapat ditemukan di mana saja dari sudut jalanan di Tokyo hingga di pinggir jalan di daerah-daerah terpencil.
Kebanyakan vending machine akan memiliki wadah daur ulang di dekatnya, atau bahkan dibuat menjadi satu dengan mesinnya. Hal ini bertujuan untuk mendorong para penduduk untuk mematuhi hukum daur ulang, yang sangat diterapkan di Jepang.
sumber : darkroastedblend.com