Tren bubble tea terlihat seperti tidak ada matinya. Orang-orang di seluruh dunia banyak yang menyukai minuman dengan topping yang berbentuk bola-bola ini. Di Jepang, bubble tea sudah banyak dijadikan sebagai tambahan ke berbagai olahan pangan seperti ramen, dan ada yang juga diberi topping tambahan krim keju. Di Harajuku pun, penjual bubble tea sudah bertebaran di mana-mana. Bahkan, seperti tak habis ide, di Jepang akan dibangun taman hiburan bertemakan bubble tea di lokasi tersebut, yang nantinya dinamakan Tokyo Tapioca Land.

Sayangnya, banyak varian bubble tea yang tidak bisa dikonsumsi oleh mereka yang sedang melakukan diet vegan dikarenakan adanya kandungan susu. Agar para vegan bisa ikut menikmati minuman yang trending tersebut, Botanist Cafe berinisiatif membuat produk bubble milk tea yang ramah untuk para vegan.

Botanist sebenarnya adalah brand yang mengeluarkan produk-produk perawatan rambut dan badan, akan tetapi mereka ‘menyeberang’ ke industri kuliner dengan membangun kafe di Harajuku. Kafe milik brand Botanist ini terkenal dengan tampilan hidangannya yang sangat fotogenik, ditambah dengan klaim produk yang dapat membantu proses detoksifikasi dan ‘mempercantik’ konsumennya karena bahan-bahan yang digunakan.

Varian yang vegan-friendly adalah bubble milk tea dengan warna biru elegan khas teh butterfly pea, yang dicampurkan dengan susu kedelai. Untuk topping-nya, Botanist Cafe menggunakan bubble berbahan brown sugar dan tapioka dari Bull Pulu, sebuah merek bubble tea asal Taiwan.

Ada juga pilihan menu bubble tea yang disediakan untuk konsumen non-vegan yang menggunakan susu sapi, seperti matcha milk tea.

Sayangnya menu bubble tea ini sangat terbatas dan hanya dijual 100 gelas per hari, dan dijual sampai 31 Agustus 2019. Namun karena Botanist Cafe terkenal dengan memiliki menu vegetarian dan vegan yang beragam, semoga saja mereka terus menjual varian bubble tea ini dengan pilihan rasa yang lebih beraneka ragam.