Baru-baru ini, terjadi sebuah fenomena unik di Prefektur Akita. Percaya tidak percaya, ada sebuah mata naga yang tiba-tiba muncul di dekat puncak Gunung Hachimantai! Kemunculan mata naga ini mungkin terdengar menyeramkan, tapi sesungguhnya itu adalah salah satu destinasi wisata yang populer di kalangan wisatawan. Hachimantai Dragon Eye, begitu para turis menyebutnya.
Destinasi wisata yang satu ini hanya akan muncul di bulan Mei hingga awal Juni, namun cuaca yang panas bisa mempercepat munculnya mata naga di Danau Kagaminuma. Danau dengan diameter sekitar 50 meter ini memiliki air yang berwarna kehijauan. Saat musim dingin tiba, seluruh area danau akan tertutupi oleh salju dan akan semakin mencair ketika mendekati musim panas.
Setiap tahunnya, salju yang menumpuk di atas danau akan mencair seiring dengan cuaca yang menghangat. Ketika salju mulai mencair, akan terbentuk sebuah lingkaran dengan air yang berwarna biru kehijauan di bagian tengah. Fenomena ini membuat Danau Kagaminuma berbentuk seperti mata naga jika dilihat dari penampang udara. Para wisatawan akan berbondong-bondong melihat fenomena yang satu ini dan mengabadikannya dalam jepretan kamera.
Konon katanya, fenomena Hachimantai Dragon Eye ini menjadi terkenal setelah seorang turis dari Taiwan mengabadikan dan membagikannya melalu sosial media. Akhirnya, fenomena ini menjadi sebuah tradisi tersendiri bagi wisatawan. Sayangnya, cuaca yang semakin panas membuat Hachimantai Dragon Eye muncul lebih cepat dari biasanya.
Untuk sampai ke Danau Kagaminuma yang ada di kawasan Taman Nasional Towada-Hachimantai ini, kamu perlu berjalan kaki selama 15 menit dari puncak gunung yang bisa ditempuh menggunakan bus dari Stasiun Tazawako, Stasiun Morioka, atau Kzuno-Hanawa. Jangan lupa selalu perhatikan langkah kakimu! Salju di sekitar Danau Kagaminuma akan semakin tipis dan licin, bisa berbahaya kalau kamu sampai tergelincir dan jatuh ke perairan es. Pastikan juga untuk tidak pernah melewati garis batas aman yang telah disiapkan dan gunakan baju hangat agar kamu tidak kedinginan.