Di Jepang, taman batu Zen dianggap sebagai sumber ketenangan dan relaksasi. Para penduduk kota Tokyo akan sering melakukan perjalanan jauh-jauh hingga ke Kyoto hanya untuk memunguti batu-batu yang terletak di dalam kuil lokal. Sumber lain relaksasi – menikmati permen Jepang – memang tidak berhubungan dengan taman batu. Tetapi Shinan-ji Temple Rock Garden berusaha menggabungkan dua kesenangan modern ini dalam desain yang elegan. Diambil dari nama sebuah kuil fiktif, miniatur taman batu itu dibuat seluruhnya dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat dimakan termasuk wijen hitam (yang dibentuk menjadi batu) dan hamparan gula pasir (yang mewakili pasir).

Kolaborasi unik tersebut adalah karya pengarah seni Tomonori Saito dan Shohei Sawada, yang bekerja sama dengan artis wagashi Jepang Motohiro Inaba untuk membuat taman gula-gula mereka menjadi kenyataan. Walaupun begitu, penggaruk kayu yang imut yang ada dalam set tersebut tidak dapat dimakan.