Saat Anda datang ke restoran Jepang yang menyajikan sushi, pasti di meja selalu tersaji botol kecil berisi bubuk berwarna merah. Itu adalah bubuk cabai atau orang Jepang menyebutnya ichimi togarashi. Ada lagi bumbu makanan khas Jepang yang juga memiliki cita rasa pedas, yaitu wasabi. Tapi keduanya jelas berbeda. Ganda Ari Widyanarko, manager sebuah restoran sushi kepada Okezone melalu pesan singkat, Kamis 5 Maret 2015, menjelaskan perbedaan antara keduanya. Fungsi ichimi togarashi adalah untuk menambahkan cita rasa pedas cabai ke dalam makanan yang berkuah seperti ramen atau udon. Cita rasa pedas dari ichimi togarashi tergolong sangat halus dan tidak menggigit. "Cuma menonjolkan rasa pedas yang sifatnya hanya sekedar sedikit pedas saja," kata pria yang akrab disapa Ganda ini. Ganda melanjutkan, ichimi togarashi sangat jauh sekali dari rasa pedas makanan yang sudah diberi sambal khas Indonesia. Sebaliknya, rasa makanan yang sudah ditambahkan bubuk cabai ini akan akan cenderung menjadi terasa pahit dan asin. Ichimi togarashi terbuat dari campuran cabai kering, wijen, dan aunori atau bubuk rumput laut. Sangat tidak disarankan untuk memberikan bumbu ini untuk sushi. Meskipun ichimi togarashi dan wasabi sama-sama memiliki sifat pedas, namun pedas yang dihasilkan bercita rasa yang berbeda. Penggunaannya pun juga berbeda, jika ichimi togarashi untuk makanan berkuah maka wasabi untuk makanan kering seperti sushi. Jangan digunakan terbalik, karena rasa makanan akan tidak sesuai dengan bumbu tambahan yang sudah diperuntukkan masing-masing jenis makanan.