Pada 13 Maret lalu, sebuah event di Malaysia yang bertajuk MY Idol Party 2018 yang seharusnya digelar, dibatalkan. Acara yang mengundang The World Standard, Luce Twinkle Wink, STARMARIE, dan 7LAND tersebut diumumkan tidak jadi digelar pada hari-H pelaksanaannya.

Banyak pengunjung yang datang -tidak sedikit di antaranya terbang dari luar Malaysia untuk menyaksikan acara ini- dibuat bertanya-tanya mengenai penyebab dibatalkannya acara ini pada hari-H. Salah satu teori yang muncul adalah bahwa pihak promotor tidak menguruskan visa kerja untuk para artis yang diundangnya, dan mempertanyakan sampai sejauh mana visa knjungan wisata dapat dipergunakan, karena para idol group yang sudah datang tersebut mengadakan fan meeting sebagai ganti konser yang tidak jadi diadakan tersebut.

Alasan sebenarnya pembatalan pertunjukan tersebut, akhinya diungkapkan oleh Hibikipro selaku promotor acara tersebt, melalui cuitan twitternya melalui akun @hibikipro berikut ini:

Menurut cuitan tersebut, Hibikipro selaku promotor acara tersebut telah menyerahkan 4 jenis lisensi yang diperlukan pemerintah Malaysia, untuk mengadakan acara tersebut, namun dikarenakan adanya pergantian kekuasaan yang terjadi beberapa hari sebelumnya, salah satu di antaranya mengalami keterlambatan yang cukup lama. Setelahnya mereka tetap mendapatkan izin pengadaan acara dengan janji untuk menyerahkan laporan setelahnya, namun pada hari pertunjukan, pihak venue event berkeputusan untuk membatalkan acara tersebut. Meskipun pihak promotor setelahnya mengadakan diskusi yang alot selama berjam-jam bahkan melebihi waktu dimulainya acara, keputusan akhir yang harus diterima adalah bahwa acara tersebut terpaksa batal digelar.

Sementara itu, masing-masing pihak manajemen para idol yang sudah terlanjur tiba di Malaysia akhirnya memutuskan untuk mengadakan acara fanmeeting dadakan, untuk mengobati kekecewaan para anggota dan juga penggemar yang telah datang ke acara tersebut.

Sementara itu, atas diumumkannya alasan batalnya acara tersebut oleh promotor, netizen memberi komentar masing-masing seperti “Kalau penyebabnya disebabkan oleh adanya perpindahan kekuasaan seperti ini rasanya mau marah pun sulit...repot, ya”, “Rasanya kalau begini, hanya bisa bilang bahwa memang sedang kurang beruntung saja, ya” dan sebagainya.

Seperti yang diketahui, pada minggu tersebut Malaysia baru saja mengadakan pemilihan umum yang untuk pertama kalinya dalam sejarah Malaysia sejak merdekanya, dimenangkan oleh pihak oposisi.