Pohon Sakura, selain pohon yang sangat indah bunganya, juga dianggap pohon yang sakral bagi orang Jepang. Jangan seenaknya menebang pohon Sakura. Sebuah pohon Sakura yang berusia sekitar 100 tahun kemarin sebelum ditebang diperingati dengan sebuah tarian tradisional Kyoganoko di Otsuchi Iwate perfektur Fukushima. Bersamaan dengan peringatan 4 tahun bencana besar di daerah Tohoku, masyarakat daerah Akahama, khususnya yang berada di dalam sekolah SD Akahama, di mana ada pohon-pohon Sakura tua tersebut, memperingati perpisahan dengan beberapa pohon Sakura yang telah ada sejak tahun 1914 dan 1938. Daerah tersebut sempat dilibas tsunami setinggi 13 meter empat tahun lalu sehingga menghancurkan sekelilingnya juga. Untuk pembangunan daerah tersebut kembali, dan karena dianggap pohon-pohon yang ada tersebut cukup menghalangi pembangunan, maka lima pohon Sakura yang sudah tua akhirnya harus ditebang. Sekitar 50 orang hadir dalam peringatan hari Minggu (8/3/2015) yang dilakukan dengan tarian tradisional perpisahan Sakura Jepang, Kyoganoko yang dimainkan oleh anak-anak setempat. Meskipun lima pohon Sakura yang telah tua ditebang, sebelumnya, masyarakat setempat melakukan pencangkokan dan menghasilkan sebanyak 16 pohon dari pohon Sakura tua itu. Kini berhasil menanam 16 pohon yang barunya di lokasi yang sudah ditentukan sesuai rencana pembangunan kota tersebut. Setelah menghasilkan 16 anak pohon itulah, barulah pohon Sakura induk ditebang dengan disertai perayaan tradisional Jepang serta tarian Kyoganoko tersebut.