Berita Jepang | Japanesestation.com

Hihi menjadi salah satu yokai siluman yang cukup ditakuti, terutama untuk orang-orang yang hendak menelusuri hutan pedalaman di Jepang.

Berupa seperti monyet, Hihi tinggal jauh di pedalaman. Ia memiliki rambut hitam panjang dan mulut yang sangat lebar dengan bibir yang sangat panjang. Menurut legenda, siluman monyet bernama hihi ini berasal dari seekor monyet yang memiliki umur sangat tua kemudian mati. Roh dari monyet tua tersebut yang kemudian menjelma menjadi sosok Hihi.

Mengenal ‘Hihi’ Siluman Monyet Penunggu Hutan di Jepang
(penampakan yokai Hihi, sumber: Yokai.com)

Menurut mitos, nama hihi diambil dari suara monyet tersebut ketika menerkam mangsanya. Ketika mendapatkan mangsa, ia akan tertawa dengan sangat keras dengan bunyi “Hihihihihi!” dengan menutup matanya. Tak hanya ketika melihat mangsa, ketika ia berpapasan dengan manusia pun ia akan mengeluarkan suara tawa yang sama.

Secara fisik, Hihi merupakan makhluk yang cekatan dan cepat apalagi ketika hendak mencari mangsa untuk dijadikan makanan. Biasanya mereka memburu babi dan hewan lainnya, mereka turun dengan cepat dan menyambar mangsanya dengan cepat. Mereka juga memiliki tubuh yang lebih besar dan lebih berbahaya dari jenis Yokai yang serupa.

Tak hanya kepada hewan, hihi juga terkadang memburu manusia khususnya para wanita. Mereka termasuk Yokai yang selektifdalam mencari mangsa untuk bertahan hidup dan menikmati hidup.

Jika suatu saat kalian ditangkap oleh Hihi, salah satu cara untuk melarikan diri dari makhluk ini adalah dengan membuat Hihi tertawa kemudian kalian dapat mengambil kesempatan tersebut untuk memukulnya dengan benda tajam pada bagian dahi dan lari sekencang-kencangnya.

Yokai ini memiliki kelebihan dapat berbicara seperti manusia dan dapat membaca pikiran manusia. Di lain sisi, ada juga yang memburu yokai ini untuk diambil darahnya. Konon, darah Hihi memiliki keistimewaan dari warna yang merah cerah serta tidak mudah pudar atau pucat.

Sebenarnya, Hihi merupakan salah satu yokai yang berasal dari mitologi Cina dimana masyarakatnya percaya kepada jelmaan monyet yang tinggal di hutan belantara. Beralihnya masa Jepang modern, Yokai ini dikenal dengan nama Babon karena bentuknya hampir menyerupai salah satu jenis kera tersebut.