Sekitar 400 tahun yang lalu, area Nagamachi dari Kanazawa adalah lingkungan dari kelas samurai yang menguasai Domain Kaga, namun pada akhir abad ke-19, kelas samurai dihapuskan dan banyak dari rumah mereka di daerah tersebut yang dihancurkan. Walau begitu, sebagian dari rumah tersebut selamat karena mereka dibeli oleh para pedagang kaya – itulah yang terjadi dengan rumah dalam foto di atas, bekas rumah Nomura, satu keluarga samurai berpangkat tinggi.
Setelah Restorasi Meiji, rumah tersebut dibeli oleh Kubo Hirobei Hirobei, pemilik perusahaan pelayaran dari Hashidate. Ia kemudian melestarikan rumah tersebut dan, setelah beberapa decade, Kota Kanazawa membelinya – jadi kini rumah keluarga Nomura tersebut adalah sebuah museum yang menarik, yang memungkinkan kita melihat sekilas ke dalam kehidupan samurai. Perjalanan menuju masa lalu dimulai tepat dari pintu depan rumah tersebut, di mana sebuah baju besi samurai tua menyapa pengunjung yang datang.
Rumah keluarga Nomura memberikan sebuah penggambaran yang bagus tentang gaya hidup samurai di Jaman Edo, saat Jepang dikucilkan dari dunia luar. Perdamaian Jepang lambat laun membawa para pejuang samurai itu dari keterpurukan sosial mereka dan bersaing dalam bidang seni dan belajar bagaimana mereka dapat berguna dalam sebuah dunia yang beradab. Ini terutama terlihat dari beberapa ruang di dalam rumah itu yang dihiasi oleh beberapa ukiran dan lukisan oleh Sasaki Senkei, seorang seniman yang memiliki reputasi tinggi dari akhir abad ke-17.
Taman di rumah keluarga Nomura ini dikatakan sebagai salah satu tempat yang benar-benar indah di Jepang. Tempat itu berisi segala karakteristik dari seni: sebuah air terjun, kolam kecil berisi ikan Koi, dan berbagai fitur yang terbuat dari batu, seperti sebuah jembatan, lentera, dan menara bertingkat. Beberapa jenis bunga yang tidak umum pun terlihat cocok menghiasi tempat yang menyenangkan yang penuh dengan kedamaian dan keharmonisan. Dalam ruang minum teh yang kini berlokasi di atas taman, di atas sebuah paviliun yang terpisah, pengunjung yang datang disarankan untuk merasakan pengalaman mengadakan upacara minum teh, walau tidak perlu merasa khawatir harus mengikuti seluruh etiket yang termasuk di dalamnya. Satu hiasan lain adalah kotak kayu untuk sangkar burung bulbul, dimana burung yang dikurung di dalamnya akan menghibur tamu yang datang dengan nyanyian mereka.
Berbagai aspek dari reputasi negara tersebut akan perbaikan estetis yang muncul dari kelas samurai adalah sebuah topik yang mencolok dalam studi tentang Jepang. Rumah keluarga Nomura sedikit banyak menjadi saksi akan hal tersebut. Mereka yang melihat rumah itu dapat menangkap esensi Jaman Edo melalui berbagai berbagai hal yang menunjukkan bahwa rumah tiu adalah rumah seorang pimpinan perang, yang kini dapat dilihat di ruang museum di sisi sebelahnya. Dari berbagai baju perang dan pedang hingga koin dan peta yang menghiasi ruangan tersebut, mereka membangkitkan histori latar belakang politis masa itu, sama halnya seperti ruang mushakakure, di mana para penjaga akan bersembunyi dan bersiap untuk melindungi tuan mereka dari serbuan para penyerang. Dalam dunia Edo yang terlihat sekilas, bahkan dalam ketenangan seperti itu, ancaman kekerasan akan selalu muncul. Seluruh rasa keindahan itu terletak dalam sebuah perasaan ketenangan yang genting dan singkat.