Berita Jepang | Japanesestation.com

Geisha, identik dengan wanita penghibur dari Jepang. Banyak orang yang salah kaprah tentang tugas geisha, sehingga merusak keyakinan tentang sejarah geisha yang sesungguhnya. Tapi di balik itu, ada salah satu fakta menarik tentang yang harus semua orang tahu yaitu keberadaan taikomochi alias geisha pria.

Peran Geisha yang Sebenarnya

Sebelum membahas taikomochi, kamu wajib tahu tentang apa yang dilakukan para geisha. Meskipun dari perspektif orang luar, geisha dipandang sebagai hostess atau wanita penghibur, tapi kenyataannya tidak seperti itu. Dalam budaya tradisional dan kontemporer, geisha disewa untuk menjadi seperti nyonya rumah, sebagian guru budaya, sebagai tokoh yang fasih dalam dunia seni dan hiburan Jepang klasik.

Seorang ahli budaya, biasanya laki-laki akan menyewa geisha sebagai cara untuk menikmati waktu mereka jauh dari tekanan pekerjaan, tetapi juga sambil dibimbing tentang budaya Jepang. Melalui percakapan, tarian, upacara, dan teman yang berpendidikan adalah alasan utama geisha disegani dan terus disewa oleh orang kaya. Dalam hampir setiap kasus, tidak ada hubungan fisik antara geisha dan kliennya.

Taikomochi, Geisha Asli Pria Pertama

Sedikit orang yang tahu kalau Geisha Pertama Jepang adalah pria alias Taikomochi. Memang sulit dipercaya mengingat, geisha identik dengan wanita tapi taikomochi dimulai pada abad ke-13. Geisha wanita baru ada sejak abad ke-17 yang dikenal sebagai geiko atau “anak seni”, istilah yang masih digunakan di Kyoto sampai sekarang. Geisha wanita menjadi sangat populer sehingga perlahan melebihi jumlah taikomochi yang bekerja.

Selama puncaknya, jumlah taikomochi bisa mencapai 500 hingga 600 pekerja, tapi karena selama Perang Dunia II banyak tentara yang menginginkan teman wanita, taikomochi perlahan mulai hilang. Hari ini dikatakan bahwa hanya ada lima taikomochi yang bekerja di Jepang, empat di Tokyo dan satu di ibukota geisha Kyoto, Eitaro menjadi satu-satunya taikomochi di Jepang saat ini.

Lalu Apa Tugas Taikomochi?

Dulu, selama masa feudal tugas taikomochi adalah menghibur orang-orang di pengadilan dan menawarkan nasihat kepada para bangsawan. Namun seiring kebutuhan keluarga kerajaan Jepang berubah, demikian pula peran taikomochi yang beralih fokus pada seni, sehingga pertunjukan taikomochi menjadi jauh lebih lucu, yang mungkin itulah mengapa banyak pelawak Jepang hingga saat ini.

Bagaimana budaya Taikomochi dan Geisha Menembus Kehidupan Modern ?

Meskipun budaya taikomochi sekarang menjadi sesuatu yang diturunkan ke buku-buku sejarah, menarik untuk membandingkan peran mereka dengan host club modern. Dengan sedikit imajinasi, budaya host klub Jepang dapat dilihat sebagai pandangan modern tentang ideologi taikomochi.

Host club adalah tempat di mana perempuan membayar untuk bersenang-senang dengan pria yang tampan dan ramah, yang mana tugas utamanya adalah menghibur. Mayoritas dari jenis usaha ini terletak di pusat kehidupan malam Jepang, seperti distrik lampu merah Tokyo Kabuki-cho di Shinjuku.

Kira-kira seperti itulah fakta unik Geisha yang jarang diketahui banyak orang. Jadi, apakah kalian tertarik mengenal kehidupan geisha lebih jauh?