Berita Jepang | Japanesestation.com

Hari kedua acara dibuka jam 2 siang, kita diperbolehkan datang jam 11 siang di lokasi. Gue dan anak2 yang lain jam 10.30 sudah di jalan, baru tiba-tiba ada line dari salah satu anak lain yang datang duluan bahwa AC di booth tidak ada / sudah dirapikan. Dan setelahnya baru si N bilang “oh iya,baru mau ngabarin kalau hari kedua ga ada ac, yang mau ttp datang silahkan,yang ngga datang juga gpp dibebaskan”, lalu makan siang tiba-tiba diundur ke jam 7 malam.

 

Di hari kedua, uang yang masuk melalui OTS langsung di kolektif oleh Oknum P dan Oknum R, sempat merasa janggal karena dari hari pertama tiket yang keluar diberi nomor seadanya, dan panitia terkesan tidak perduli berapa uang yang masuk / tiket yang keluar, seperti hanya perduli berapapun uang yang masuk tetap di ambil langsung. Oknum R hanya bertanya “Berapa uang yang masuk?” bukan “Berapa tiket terjual hari ini?”. Saat ditanya mengapa pemberitahuan mengenai AC dan konsumsi hari kedua mendadak, Oknum R menjawab tidak tahu menahu dan seolah tidak memperdulikan.

 

Selesai acara, N menjanjikan payment akan dibayar max. 2 minggu setelah acara, setelah 2 minggu N baru mengabari lagi bahwa payment diundur ke tanggal 30(September, -RED) dan DIJANJIKAN akan dibayar lunas pada tanggal 30, dia juga bilang bahwa setiap orang akan diberi surat bermaterai sebagai tanda bukti bahwa Oknum R dan Oknum P akan melunasi uang payment. Dan selama surat perjanjian belum ada, Oknum N bilang payment masih bisa ditagih ke dia.

 

Tanggal 27(September, -RED) , anak2 sudah remind ke N, dia jawab selalu “Iya, sip, tenang aja”. Tanggal 30 ketika waktu payment, N baru bisa di kontak jam 5 sore dengan alasan tidak ada paket data dan bilang bahwa tidak bisa membayar, dia malah terkesan cuci tangan dengan menyuruh kita kontak Oknum R langsung untuk penagihan. Tanggal 30, gue tlp Oknum R yang akhirnya dapat jawaban “Kita ga punya uang mbak, ini saya lagi ketemu lagi dengan orang untuk bikin event lanjutan after Nakama, nanti keuntungannya akan kita gunakan untuk nutup tunggakan pembayaran Nakama kemarin” lalu tidak ada jawaban apa-apa lagi, dan sampai detik inipun pun tidak ada surat keterangan pembayaran baik dari N maupun pihak Oknum R.

 

Setelahnya, dikarenakan pihak Oknum P dan Oknum R memilih buron dan tidak jelas kemana rimbanya, narasumber kami dan rekan-rekannya yang juga belum dibayar oleh pihak Nakama Festival memutuskan untuk mempost kisahnya masing-masing melalui media sosial Facebook, sehingga Nakama Festival pun masuk ke dalam deretan event yang bukan hanya mengundang drama, tetapi juga terindikasi penipuan.