Berita Jepang | Japanesestation.com

Chancil merupakan seorang ilustrator asal Indonesia yang akhir-akhir ini gemar sekali membuat ilustrasi tokoh-tokoh politik di Indonesia dengan gaya khas anime-nya, mulai dari Presiden dan Wakil Presiden Jokowi Dodo dan Ma'ruf Amin, hingga figur publik seperti Deddy Corbuzier dan juga penyanyi legendaris Didi Kempot.

Kali ini, Tim Japanese Station berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan Chancil melalui pesan singkat Facebook dan berbagi cerita tentang maksud dibalik karya yang dibuatnya.




JSTeam:
Halo Chancil, sebenernya nama lengkap kamu siapa sih? 

Chancil: Halo, nama saya seperti yang tertulis di instagram saya, Candra Dwiyanto. Tetapi orang-orang memanggil saya Chancil.

JSTeam: Akhir-akhir ini kamu sering banget ya bikin ilustrasi beberapa tokoh politik di Indonesia dengan gaya khas anime-anime Jepang. Hal apa yang mendasari kamu untuk melakukannya?

Chancil: Tujuan awalnya sih saya mau berusaha merubah stigma negatif masyarakat millenial dan generasi muda terhadap tokoh pemerintahan/politikus.

Mengapa anime Jepang? karena menurut saya gambar ala anime Jepang cukup banyak diminati generasi muda Indonesia dan kebetulan juga gaya gambar saya adalah ala anime.

JSTeam: Berarti kayaknya kamu cukup mengikuti perkembangan politik di Indonesia juga ya? Lalu, latar belakang pendidikan kamu sendiri apa sebenernya? Apakah kegiatan menggambar tersebut hanya hobi sampingan, atau juga merupakan mata pencaharian?

Chancil: Sedikit banyak cukup ngikutin untuk tau perkembangan Indonesia.

Latar belakang pendidikan saya adalah Desain Grafis & Multimedia, saya wisuda tahun 2013 dari Universitas Mercubuana Jakarta, kemudian saya juga lulusan diklat English Speaking Guide Jakarta dan juga Liaison Officer tersertifikasi dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta.

Menggambar adalah hobi dan salah satu profesi saya sebagai desainer grafis lepas (freelance) selain pemandu wisata untuk turis asing dan VIP Liaison Officer.

JSTeam: Kalau untuk saat ini, apa kegiatan yang sedang dilakukan? apakah masih sekolah, kerja tetap, atau freelance?

Chancil: Karena ketiga profesi saya di atas adalah freelance, biasanya pagi hari saya mengantar turis asing keliling Jakarta, atau mendampingi pejabat asing/perwakilan negara luar sebagai dalam acara2 konferensi/komersil/ kenegaraan.

Lalu malamnya saya mengerjakan proyek ilustrasi gambar ala anime/desain di rumah. Namun, selama pandemi COVID-19, kedua profesi saya sebagai tourist guide dan VIP LO tidak dapat dilakukan, akhirnya saya fokus sebagai desainer grafis freelance dari rumah.


JSTeam:
Nah, diliat dari gaya gambar kamu. Sebesar apa sih influence Jepang buat Chancil? Seperti musik, manga/anime, kultur, atau mungkin cosplay?

Chancil: Influence Jejepangan buat saya sepertinya cukup besar ya, saya penggembar berat anime jadul seperti Sailor Moon dan Dragon Ball, Hunter x Hunter, Saint Seiya, dll.

Kalau musik saya hanya mendengarkan dari Ost. anime, saya sempat fokus di dunia cosplay tahun 2009 sampai 2012, baru berkesempatan datang dan cosplay lagi di acara Ennichisai tahun lalu setelah hiatus selama hampir 8 tahun.

JSTeam: Kalo Chancil sendiri ngikutin gak sih, cerita-cerita dongeng Nusantara? Sempat lihat tentang karya kamu yang judulnya "Archipelago" bisa dicertain sekilas tentang itu?

Chancil: Iya, saya suka sekali dongeng Nusantara, yang paling favorit adalah cerita Si Pitung dan Mitologi Nyi Roro Kidul, Rangda serta Gatotkaca.

Cita-cita saya dulu sebenernya ingin sekali buat komik cerita tentang Nusantara, saya mulai coret-coret konsep ceritanya sekitar tahun 2006, dan akhirnya saya jadikan Archipelago sebagai tugas akhir saya saat kuliah desain grafis.

"Archipelago" adalah komik fantasi-edukatif yang bercerita tentang sejarah Indonesia yang dibalut gaya anime Jepang, Tokoh utamanya adalah murid SMA bernama Chancil yang tergabung dalam gerakan Nusantara 45 untuk melindungi Indonesia dari organisasi bawah tanah yang berniat menenggelamkan Indonesia untuk membangkitkan kembali Atlantis Lemuria di kawasan Nusantara.

Namun, karena saya belum cukup pede dengan kemampuan gambar saya saat itu, saya hanya cetak 50 buku untuk pameran tugas akhir yang saya berikan ke dosen-dosen dan kerabat saya. Jadi, saya belum berani publikasi ke masyarakat luas karena masih karya coba-coba hehehe.



JSTeam:
Wah, bagus banget projeknya padahal. Kalau sampai saat ini, adakah yang ingin kamu buat atau capai tapi masih belum sempat tercapai?

Chancil: Saya ingin sekali belajar menggambar lagi, dan melanjutkan "Archipelago".

JSTeam: Pertanyaan terakhir. Untuk pembaca Japanese Station yang ingin melihat karya lengkapnya dari Chancil, bisa dilihat di mana aja nih?

Chancil: Untuk teman-teman Japanese Station yang mau liat bisa di Instagram dan Facebook saya.

JSTeam: Baiklah, terima kasih banyak atas waktunya ya. Semoga lancar dan makin sukses ke depannya ^^

Chancil: Terima kasih kembali, sukses terus juga ya untuk Japanese Station.


Sumber Foto : Instagram - chancil.chan