Berita Jepang | Japanesestation.com

Beberapa waktu belakangan ini, sebuah event besar yang telah berlangsung pada bulan 2-3 September lalu, Nakama Festival kembali mencuat di media sosial, terutama Facebook. Yang disayangkan, setelah sebelumnya membuat heboh dengan menghadirkan Do As Infinity, kali ini acara ini kembali muncul karena dicurigai menipu para staff dan vendornya..

Keanehan pada Nakama Festival mulai muncul semenjak berjalannya event tersebut.  Acara yang sedianya diadakan di dua panggung yaitu indoor dan outdoor, mendadak menghilangkan acara di panggung indoor dan semua stand yang berasal dari aula indoor bahkan dipindahkan ke area outdoor. Gosip yang santer merebak pada saat itu, kru tim acara indoor mundur teratur karena ketidakjelasan mengenai fee, dan tidak adanya konsumsi untuk panitia. Acara tetap berlangsung, dan boleh dibilang cukup meriah, namun ternyata, drama mengenai acara ini kembali mencuat, setelah banyaknya kru acara ini yang belum mendapat bayaran, dan menghilangnya mereka yang seharusnya bertanggung jawab.

Team Japanese Station berhasil mendapatkan informasi mengenai kronologi kejadian ini, dari salah seorang staff outsource yang bertugas di ticketing event tersebut. Berikut adalah kronologi kejadian, menurut staff Nakama Festival yang menolak namanya dipublikasi tersebut:

H-3, kenalan gw namanya N dateng nanyain apa ada orang yang bisa dijadiin crew untuk jaga event ke gw via line, gw bilang ada. Awalnya dia minta untuk spg untuk canvasing di sore itu juga (jualan tiket on the spot) 2 orang, dengan payment 300ribu. Akhirnya gw kasih kenalan gw namanya D, dia setuju hari itu juga datang dari Depok ke Ancol untuk canvasing.
 

Malamnya, N bilang masih butuh orang untuk jaga di booth, sekitar 8-12 orang dengan payment 500rb/hari selama 2 hari. Karena tertarik dengan fee yang dibayarkan akhirnya gw menawarkan diri sebagai salah satu yang jaga, termasuk beberapa anak2 bawaan gw sekitar 8 orang.

 

Besok malamnya dari N minta anak2 yang akan jaga tiket kumpul untuk briefing, dijanjikan jam 7 malam, jam 9 N baru datang di CP dengan alasan ini dan itu datang telat (tanpa pemberitahuan sebelumnya)

 

Hari H event, kita diminta datang jam 7 pagi karena alasan briefing, semua crew outsource ticketing datang tepat waktu, N sendiri (yang akhirnya gw tau dia posisinya sebagai ticketing manager) datang jam 10 pagi, acara dijadwalkan buka jam 9 akhirnya molor jadi jam 11.45 siang.

 

Hari pertama mulai terasa chaos, ATK untuk ticketing tidak disediakan (pulpen, kertas karbon, dll), makan siang yang dijanjikan tidak ada sampai anak2 ribut karena tidak jelas (jawaban dari N selalu “iya lagi ditanyain, iya, iya, bentar ya lagi dibeliin”, terus begitu),lalu alasan dari panitia adalah “Uang konsumsi dibawa kabur panitia catering”, tapi anehnya kita lihat beberapa panitia lain dan security yang dekat dengan booth dapat box makan siang, sampai akhirnya malam baru dikasih makan atas desakan gw dan L sebagai ketua tim outsource dan menjanjikan hari kedua akan tepat waktu untuk konsumsi.