Berita Jepang | Japanesestation.com

Secara umum, musik yang digunakan dalam Doki Doki Literature Club ini cukup khas visual novel dan tidak membosankan untuk didengar. Atmosfer yang disampaikan melalui musik-musik latar dalam game ini juga dapat terbangun dengan cukup baik karenanya.

Secara grafis, desain para karakter dalam game ini sendiri sangat khas visual novel, moe dan kawaii. Selain itu, beberapa adegan di CG yang tergambar pun cukup membuat deg-degan (atau bergidik ketakutan). Gambar latar belakang yang muncul pun berkualitas cukup baik dan tidak asal-asalan. Secara umum, gambar-gambar dan efek-efek yang muncul dalam game ini sangat mendukung penceritaan kisahnya.

Meski demikian, hal yang paling menarik dan powerful dari game ini adalah cerita-nya yang kelam walau ditutupi dengan karakter yang moe dan kinyis-kinyis, serta gameplaynya yang sedikit unik dibandingkan dengan game lain. Tema gelapp depresi, bunuh diri,dan self-harm serta sisi thriller psikologis game ini mungkin berada di tingkat yang setara dengan Higurashi no Naku Koro Ni, walau dengan detail yang lebih sedikit dan cerita yang jauh lebih pendek.

Doki Doki Literature Club cukup disarankan untuk dimainkan oleh mereka yang sudah cukup dewasa dan memang menyukai serta terbiasa dengan game dengan konten yang gelap dan provokatif. Game ini juga bisa dimainkan oleh kalian yang hanya penasaran dengan hype-nya, namun perlu diingat bahwa seperti peringatan yang tertulis di awal game ini, Doki Doki Literature Club tidak cocok dimainkan oleh anak kecil (di bawah usia 13 tahun), dan juga mereka yang mengidap anxiety disorder atau depresi.

(All images: screencaptured from actual game)