Berita Jepang | Japanesestation.com

Kalian mungkin sudah tahu bahwa bahasa Jepang yang digunakan di Jepang tidaklah sama di setiap daerah. Bahasa Jepang resmi yang digunakan di Jepang disebut juga dengan Hyojun-go atau Bahasa Standar, dan di berbagai daerah di Jepang menggunakan bahasa Jepang yang tidak resmi, atau dialek. Di antara berbagai dialek yang ada di Jepang, ada beberapa dialek yang dianggap menyulitkan oleh orang Jepang. Berikut adalah 3 dialek yang tersulit menurut orang Jepang:

1. Prefektur Aomori

3 Dialek Bahasa Jepang Tersulit Menurut Orang Jepang
Aomori terkenal sebagai daerah penghasil apel (image: ranking.goo.ne.jp)

Di Aomori ada 3 jenis dialek utama, yaitu Tsugaru-ben, Shimokita-ben, dan Nanbu-ben. Yang paling dikenal sebagai Dialek Aomori adalah Tsugaru-ben yang wilayah penggunaannya paling luas. Ucapan yang dikeluarkan ketiga dialek ini saat kaget pun berbeda-beda, yaitu "Onroo" yang biasa diucapkan oleh pengguna Tsugaru-ben, "Yaiyaa" yang biasa diucapkan pengguna Shimokita-ben, dan "Jajaja" yang diucapkan pengguna Nanbu-ben. Selain itu cara menyebut diri sendiri di ketiga dialek ini berbeda walaupun berada di satu prefektur, yaitu "Wa" di Tsugaru-ben, "Wara" di Shimokita-ben, dan "Ore" di Nanbu-ben.

2. Prefektur Okinawa

3 Dialek Bahasa Jepang Tersulit Menurut Orang Jepang
Okinawa juga dikenal sebagai wilayah penghasil sayur paria (image: ranking.goo.ne.jp)

Ryukyu-go yang banyak dipergunakan di Okinawa sangat sulit untuk dipahami orang Jepang. Selama 450 tahun, Okinawa bukanlah bagian dari Jepang, melainkan sebuah negara yang berdiri sendiri, bernama "Kerajaan Ryukyu". Bahasa Ryukyu sangat berbeda dalam pengucapan dan penulisan dengan bahasa Jepang, dan sampai saat ini pun para ahli masih memperdebatkan apakah bahasa Ryukyu adalah dialek atau sebuah bahasa yang terpisah sama sekali dari bahasa Jepang.

3. Prefektur Akita

3 Dialek Bahasa Jepang Tersulit Menurut Orang Jepang
Akita merupakan salah satu dareah penghasil beras di Jepang (image: ranking.goo.ne.jp)

Di dalam prefektur Akita sendiri ada 5 jenis dialek yang membentuk Akita-ben, yaitu Dialek Kazuno dan Dialek Kenkita, Dialek Chuo, Dialek Kennan dan Dialek Yuri. Contoh dari dialek yang digunakan di Akita ini, adalah menggunakan "Oi" atau "Oe" sebagai kata ganti diri sendiri dan "Ome" atau "Nga" sebagai kata ganti orang kedua.

Di zaman di mana televisi dan internet sudah menjamur seperti masa sekarang, di Jepang pun makin sedikit yang menggunakan hougen atau dialek, terutama di kalangan anak muda. Hal ini tentunya sangat disayangkan oleh orang Jepang, karena dialek pun adalah identitas daerah di Jepang. Adakah dialek bahasa Jepang yang ingin kalian pelajari?

(Featured image: wikipedia.org)