Minna, sewaktu menonton anime, apa kalian pernah mendengar kata shindoi (しんどい)? Atau mungkin menemukan kata omoroi (おもろい) ketika membaca manga? Kata-kata tersebut merupakan bagian dari dialek Kansai atau lebih dikenal sebagai Kansai-ben (関西弁/ かんさいべん).
Di luar hyoujungo (標準語/ひょうじゅんご) atau yang lebih dikenal sebagai bahasa Jepang standar, setidaknya terdapat 28 dialek dalam bahasa Jepang. Kansai-ben adalah salah satu dialek yang paling banyak digunakan di Jepang, dengan sekitar 20 juta orang penggunanya di area Kinki. Kansai-ben punya beberapa sub dialek juga loh, salah satunya adalah Osaka-ben yang akan kita bahas.
Dialek Osaka biasa digunakan di kota Osaka yang merupakan kota terbesar di area Kansai, yang memiliki area penggunaan terluas di area Kansai. Walaupun ada sedikit perbedaan, tetapi dengan dialek Osaka saja itu sudah dapat mempermudah untuk memahami dialek lainnya di daerah Kansai lainnya. Yuk kita langsung aja belajar dialek Osaka!
Selain kata shindoi yang berarti "lelah" dan omoroi yang berarti "menarik", kata lain yang sering diucapkan adalah honma? (ほんま?) yang berarti "benarkah?"
Ingin tahu lebih banyak contoh lainnya, yuk simak di bawah ini!
1. Kata-katanya sering dipendekkan, contohnya kata "menarik" yang dalam bahasa Jepang standar adalah omoshiroi (面白い) menjadi omoroi (おもろい).2. Huruf S dalam bahasa Jepang standar diganti dengan huruf H, contohnya "tidak pergi" yang dalam bahasa Jepang standar adalah ikimasen (行きません) menjadi ikimahen (行きまへん).
3. Kata kerja penghubung adalah ya (や), contohnya adalah dewanai/jyanai (ではない/じゃない) menjadi yanai (やない).
4. Bunyi vowel panjang di akhir kalimat sering disingkat, contohnya "ayo pergi" yang dalam bahasa Jepang standar adalah ikou (行こう) menjadi iko (行こ).
5. Bunyi vowel pendek di akhir kalimat sering diperpanjang, contohnya "mencoba" yang dalam bahasa Jepang standar adalah temi (てみ) sering menjadi temii (てみい).
6. Penghentian suara dalam celah suara (っ...) biasanya berubah menjadi double vowel atau menyatu, contohnya shimatta (しまった) yang dalam bahasa Jepang standar diucapkan ketika melakukan sesuatu secara tidak sengaja berubah menjadi shimota (しもた). Atau perubahan bentuk -te dari kata kerja tsukau (menggunakan): tsukatte (使って) berubah menjadi tsukoute/tsukoote (つこうて/つこーて).
Hmm, ternyata dialek itu ga gampang ya, ini baru Osaka-ben lho, apa lagi dialek yang lainnya ya? Banyak sekali ya!
(Featured image: Ⓒ Japanese Station) Learning Japanese Supported By: Aki no Sora