Berita Jepang | Japanesestation.com

Jika sebagian besar remaja di Jepang, terutama remaja pria, memiliki hobi seputar anime, game, atau mengidolakan idol group, lain halnya dengan remaja Jepang berikut ini yang memiliki hobi unik dengan menyulap sepedanya menjadi dekochari, sepeda dengan hiasan seperti truk dekotora, yang didekorasi dengan meriah dan gemerlap yang bisa menyala di malam hari. Dekochari sendiri berasal dari kata decoration (hiasan) dan mamachari (sepeda, yang biasa digunakan oleh para ibu).

Seperti diolah dari laman vice.com, remaja Jepang bernama Kouta Saguchi itu merupakan pemilik dekochari yang dinamakannya Tenryuu-maru. Kouta mengubah sepeda mamachari-nya menjadi warna krom dengan hiasan lampu neon menggunakan baterai mobil 12V untuk menyalakan lampu hias, kamera belakang, dan speaker-nya (bisa nyetel musik lho!).

Untuk mengumpulkan bagian-bagian yang dibutuhkan dalam membangun dekochari-nya kadang Kouta menerima onderdil bekas dari para pengemudi dekotora yang tinggal di sekitar rumahnya. Mereka juga mengajarinya cara memasang bagian-bagiannya. Konsep keseluruhan sepedanya mengambil desain bergaya Gundam dengan foto aktris Suzu Hirose di bagian belakangnya.

Remaja pelajar SMP berusia 14 tahun dari kota pesisir Hamamatsu tersebut tidak hanya memiliki satu, tapi dua sepeda dekochari. Salah satu sepedanya dibuat oleh salah seorang kerabatnya yang dahulu adalah pemimpin generasi kedua dari All-Japan Dekochari Youth Association. Setelah lulus dari SMA ia lalu memberi Tenryu-maru kepada Kouta. Kini ia sedang dalam proses meng-upgrade dekochari miliknya sendiri, yang dinamakan Saguchi Shouten.

Di sekolahnya, tidak ada remaja lain yang tertarik pada dekochari, tapi Kouta ikut bergabung dalam All-Japan Dekochari Youth Association yang memiliki 17 anggota dari seluruh Jepang, mulai dari Aomori sampai Kagoshima, sehingga ia kadang berkumpul dengan mereka di acara pertemuan klubnya atau bertukar ide dan metode merakit dekochari.

Kegemaran Kouta terhadap dekotora dan dekochari telah ada sejak ia masih kecil. Sejak umur 2 tahun, Kouta sudah bisa membaca majalah Camion yang diperkenalkan oleh ayahnya yang bekerja sebagai supir truk dan biasa mengajaknya ke pertemuan klub dekotora. Ayahnya kini tidak lagi mengemudikan truk, tapi berencana membeli truk dan memulai perusahaan transportasi. Kouta sendiri bercita-cita ingin mengemudikan truk suatu hari nanti. Setelah lulus SMA, ia berencana untuk mendapatkan SIM dan membantu ayahnya. Ganbatte Kouta!