Berita Jepang | Japanesestation.com

Pulau terpencil Hashima di Prefektur Nagasaki Jepang, terkenal karena siluet pulaunya yang mirip bentuk kapal perang dan reruntuhan yang ditinggalkan dari tambang batubara Takashima, dipersiapkan untuk dijadikan situs bersejarah nasional.

Battleship-Island-Nagasaki-01

Sebuah dewan penasehat di bawah Badan Urusan Budaya pada tanggal 20 Juni merekomendasikan bahwa kementerian pendidikan mendaftarkan reruntuhan tambang batubara itu sebagai sebuah Situs Bersejarah Jepang.

Tambang batubara Takashima beroperasi di tiga pulau – Hashima, juga dikenal sebagai Gunkanjima (Battleship Island), Takashima dan Nakanoshima – antara akhir Periode Edo (1603-1867) dan Era Showa (1926-1989).

Hashima berada sekitar 20 kilometer di sebelah barat daya Pelabuhan Nagasaki. Cadangan batubara di pulau seluas 6,3 hektar itu membantu menopang proses modernisasi bangsa Jepang.

Pada puncaknya, pulau tersebut memiliki populasi lebih dari 5.000 jiwa. Tapi setelah tambang itu ditutup pada tahun 1974, Hashima ditinggalkan, dan seluruh struktur di daerah secara lambat laun menjadi reruntuhan.

Reruntuhan tambang batubara di Hashima dan Takashima juga terdaftar sebagai bagian dari Situs Jepang Revolusi Industri Meiji: Kyushu-Yamaguchi dan Daerah Terkait. Pemerintah pusat merekomendasikan pulau-pulau itu untuk masuk ke dalam daftar dalam upaya untuk mendapatkan penunjukan sebagai situs Warisan Budaya Dunia UNESCO tahun depan.

Revolusi Industri Meiji mendaftar situs-situs bersejarah di delapan prefektur, termasuk prefektur Nagasaki, Fukuoka dan Iwate, yang memainkan peran utama dalam industrialisasi Jepang.

Pemerintah pusat berharap supaya reruntuhan tambang batubara Takashima resmi terdaftar sebagai Situs Bersejarah Jepang sebelum inspeksi di tempat oleh panel penasehat UNESCO yang telah dijadwalkan berlangsung di musim panas dan musim gugur mendatang.

Dewan juga merekomendasikan delapan situs lain untuk penunjukan, serta penunjukan atau pendaftaran baru dari lima situs sebagai Tempat Keindahan Pemandangan, enam lokasi sebagai Monumen Terdaftar dan satu situs sebagai Lansekap Budaya Penting.