Berita Jepang | Japanesestation.com

Kabukicho adalah salah satu wilayah di kota Tokyo yang lekat dengan imej negatif. Di wilayah tersebut, bar, hostess club, bahkan klub penari telanjang melimpah ruah, belum lagi keterkaitannya dengan organisasi criminal, menambah panjang sisi gelap tempat yang termasuk paling berbahaya di Jepang ini. Di wilayah red light district itulah kepolisan Jepang belum lama ini berhasil menyita 579 ribu keping DVD porno ilegal, sebuah rekor jumlah penyitaan DVD porno ilegal terbesar yang pernah dilakukan kepolisian Tokyo dalam satu kali operasi.

Film porno sendiri di Jepang bukanlah benda terlarang, namun, peraturan di Jepang mengharuskan penyensoran, seperti mosaik yang ditempatkan di atas alat kelamin para pemerannya. Meski demikian, pasar gelap mencoba meyiasati aturan tersebut dan mencari keuntungan dengan membuat dan menjual film porno tanpa sensor, yang menjadikannya ilegal.

https://twitter.com/nstimes/status/935108444784226304?ref_src=twsrc%5Etfw&ref_url=https%3A%2F%2Fen.rocketnews24.com%2F2017%2F11%2F29%2Fover-half-a-million-uncensored-porn-dvds-seized-by-tokyo-police-in-japans-largest-raid-ever%2F

Pada 11 November lalu, Kepolisian Kota Metropolitan Tokyo menangkap seorang penduduk Kabukicho berusia 47 tahun yang bernama Ariake Morita di sebuah toko DVD di wilayah tersebut, atas kecurigaan menjual 38 DVD terlarang kepada pelanggannya dengan total nilai sekitar 15ribu yen, investigasi yang mengikuti berujung pada penyisiran pada 4 toko video porno lain atas kepemilikan yang sama, dan juga fasilitas di mana video porno yang tidak disensor diproduksi dan disimpan.

Di akhir operasi tersebut, polisi berhasil menangkap 17 orang, berusia di antara 22 sampai 79 tahun. Polisi juga menyita banyak barang terlarang dari toko-toko tersebut, yang mana menurut penyelidik masing-masing toko tersebut dapat menghasilkan sekitar 12 juta yen per bulannya (meski seberapa banyak dari nilai tersebut didapat dari penjualan pornografi ilegal tidak disebutkan). Polisi juga mencurigai bahwa penghasilan tersebut disalurkan ke organisasi kriminal yakuza, yang akan menambah jumlah dakwaan kepada para tersangka.

Ketujuhbelas tersangka telah mengakui bahwa mereka terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut, menyatakan bahwa mereka melakukan hal tersebut “untuk mencari nafkah hidup sehari-hari” dan kini tengah menunggu sidang.

(Featured image: SoraNews24)