Berita Jepang | Japanesestation.com

Banyak orang mengatakan bahwa harga properti di Benua Eropa ataupun Amerika sangat mahal seperti London dan New York, tapi tidak ada yang membandingkannya dengan negara-negara di Asia ataupun ibu kota Asia yang terus mengalami peningkatan biaya hidup dan sangat mendominasi harga properti. Nah, bagaimana dengan biaya hidup di Tokyo sendiri?

Seperti yang dilansir oleh salah satu perusahaan konsultan multinasional Mercer mengenai survei biaya hidup tahun 2020, mereka telah mengeluarkan peringkat negara dengan biaya hidup termahal di dunia dan menempatkan Tokyo sebagai urutan ketiga sebagai kota termahal untuk para ekspatriat yang tinggal di sana.

Sebelumnya, Tokyo menduduki peringkat kedua pada tahun 2019, tetapi pada tahun ini posisi itu telah digantikan oleh Ashgabat yang merupakan ibu kota dari Turkmenistan. Di peringkat pertama di sebagai kota dengan biaya hidup termahal adalah Hongkong selama dua tahun berturut-turut.

Survei ini dilakukan terhadap 400 kota diseluruh dunia, dengan tujuan untuk membantu perusahaan dan pemerintah untuk menentukan kompensasi yang bisa diberikan agar sesuai untuk para pekerja asing mereka di luar negeri.

Faktor yang mempengaruhi peringkat ditentukan oleh beberapa faktor antara lain, ada biaya tempat tinggal, makanan, transportasi, lifestyle, dan pengeluaran sehari-hari lainnya. Survei tersebut diukur dengan standar dollar AS dengan biaya hidup di New York sebagai perbandingannya.

Hasil survei ini diambil pada bulan Maret dan mencakup analisis kebiasaan membeli para konsumen di tengah masa pandemi global COVID-19. Dan, hasilnya adalah Hongkong menjadi kota paling mahal untuk membeli makan ringan seperti cokelat dan pizza, sementara di New York orang-orang mengeluarkan uang paling banyak untuk membeli alat kebersihan.

Biaya hidup Tokyo sebagai tempat tinggal para ekspat bisa dibilang mahal, tapi untuk kalian yang akan berlibur ke Jepang setelah masa pandemi COVID-19 ini berakhir, cek tips hematnya disini, ya!