Gejolak politik di Jepang semakin memanas. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh kantor berita nasional Kyodo, hanya terdapat 10,4% penduduk yang ingin Fumio Kishida kembali memenangkan pemilihan ketua Liberal Democratic Party (LDP) dan terus menjabat sebagai perdana menteri. Sementara itu, sebanyak 36,6% ingin Kishida segera mundur dari kursi perdana menteri sesegera mungkin. Hal ini menunjukkan adanya ketidakpuasan dari penduduk.
Melalui survei telepon yang dilakukan pada Sabtu (22/06) dan Minggu (23/06) lalu, sebanyak 22,2% setuju dengan kabinet Kishida, turun 0,2% dari survei yang dilangsungkan pada Mei lalu. Di sisi lain, sebanyak 62,2% responden tidak setuju dengan kabinet Kishida. Hasil ini tidak berubah jika dibandingkan dengan survei sebelumnya.
Meski Kishida menyatakan jika revisi undang-undang terkait reformasi aturan pendanaan publik membuat pengelolaan dana menjadi lebih transparan, sebanyak 78,9% responden mengungkapkan jika revisi ini tidak berhasil menyelesaikan masalah. Partai oposisi juga berbondong-bondong mengkritik revisi undang-undang ini.
Survei ini juga membahas tentang kebijakan pemotongan pajak sebesar 40.000 yen dari pemerintah. Sebanyak 69,6% responden menganggap jika pemotongan tersebut berhasil membantu rumah tangga yang terdampak kenaikan biaya. Selain itu, terkait usulan perubahan pelaporan dana kegiatan politik, sebanyak 90,4% responden menganggap jika perubahan itu tidak cukup.
Kantor berita nasional Kyodo melakukan survei kepada 512 rumah tangga yang memenuhi syarat pemilihan dan dipilih secara acak serta 2.624 pengguna telepon seluler. Sebanyak 431 anggota rumah tangga dan 625 pengguna telepon seluler berkenan memberikan tanggapan. Sementara untuk beberapa wilayah yang terkena dampak gempa bumi Semenanjung Noto tidak diikutkan ke dalam survei.