Berita Jepang | Japanesestation.com

Seperti yang pernah JS bahas sebelumnya, orang Jepang lebih memilih bertransaksi dengan uang tunai dibandingkan non-tunai. Hal ini pun terus berlangsung hingga kini, di mana beberapa orang di belahan dunia lain memilih untuk mengurangi transaksi tunai demi mengurangi risiko tertular virus. Bahkan, jumlah uang kertas 10.000 yen (sekitar 1,3 juta rupiah) yang dikeluarkan bank makin meningkat saja.

Ya, menurut laporan Asahi Shinbun, per akhir 2020 lalu jumlah uang kertas 10.000-yen, uang kertas dengan nominal terbesar di Jepang tersebut meningkat 5,3% dibanding tahun sebelumnya. NIlai uang tunai yang dikeluarkan pun mencapai 110 triliun yen, 1,5 kali lebih tinggi dibanding 10 tahun lalu.

uang jepang 10.000 yen japanesestation.com
Uang 10.000 yen (pakutaso.com)

Hideo Kumano, seorang ahli ekonomi dari Dai-ichi Life Research Institute Inc., mengatakan kenaikan jumlah uang 10.000 yen tersebut merupakan gambaran dari meningkatnya kecemasan masyarakat.

Japanese Bankers Association pada 2020 lalu mengimbau masyarakat untuk bekerja sama dalam memitigasi kepadatan di kantor cabang bank untuk menurunkan risiko infeksi novel coronavirus. Nah, karena takut tertular, orang-orang menyimpan uang tunai ekstra sehingga mereka tidak perlu sering-sering mengambil uang ke bank atau ATM.

Menurut Dai-ichi Life Research Institute, volume uang tunai 10.000 yen yang disimpan masyarakat diperkirakan bernilai sekitar 55,5 triliun yen. Orang-orang juga mulai malas menyimpan uang di bank karena tingkat suku bunga sangat rendah dan biaya untuk menggunakan mesin ATM terus meningkat.

Sementara itu, survei yang dilakukan oleh Bank of Japan menunjukkan bahwa koin dan uang tunai yang tersebar di berbagai rumah-rumah dan bisnis bernilai sekitar 123 triliun yen per akhir 2020, kurang dari satu juta yen per orangnya.

Di beberapa tahun ke belakang, volume uang tunai 10.000 yen biasanya meningkat sekitar 2-4% per tahun. Namun pada 2020, kenaikannya melebihi 5%, jumoah terbesar sejak akhir 2015.

uang jepang 10.000 yen japanesestation.com
Uang 10.000 yen (pakutaso.com)

Bank of Japan sendiri telah mengambil langkah-langkah pelonggaran moneter untuk meningkatkan peredaran uang tunai sejak pemerintahan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe. Pada tahun 2020, pemerintah pusat juta telah menyetujui pemberian uang tunai bantuan pandemi sebesar 100.000 yen kepada setiap orang. Sayangnya, meski denominasi uang kertas terbesar mengalami lonjakan, jumlah uang kertas 1.000 yen yang beredar gagal melihat peningkatan serupa dan turun 0,3 persen pada akhir tahun 2020.

“Sulit untuk menemukan alasan utamanya,” ujar salah satu pejabat Bank of Japan.

Sementara itu, Tsuyoshi Ueno, seorang ahli ekonomi senior dari NLI Research Institute mengatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan   permintaan kembalian. Pasalnya, kini banyak orang yang menahan diri untuk makan di luar dan jarang menggunakan  uang kertas tunai 1.000 yen kan?

Faktor lain penurunan uang kertas 1.000 yen adalah fakta bahwa banyak konsumen yang lebih memilih untuk belanja online atau memakai jasa  home-delivery. 

Uang kertas 1,000 yen baru (imf.org)

Koin 100 yen juga mengalami hal serupa. Koin yang beredar hanya meningkat di kisaran 0 hingga 1 persen dalam beberapa tahun terakhir. Volume koin 10-yen yang beredar juga menurun sekitar 2 persen dibandingkan dengan satu dekade lalu. Namun, volume koin 500-yen meningkat layaknya tren uang kertas 10.000 yen dan  tumbuh 3,9% pada akhir tahun 2020, sekitar 1,3 kali lebih banyak daripada satu dekade lalu. Bahkan, banyak orang menyimpan koin 500 yen di stoples koin khusus di rumah mereka.

Namun, meski uang tunai terus diproduksi, bukan berarti isi dompet masyarakat Jepang semakin tebal.  

Menurut survei ketenagakerjaan bulanan dari kementerian tenaga kerja, upah kotor per orang telah menurun dua tahun berturut-turut, dan dalam survei terakhir, upah tersebut adalah 318.000 yen, turun 1,2% dari tahun sebelumnya. Upah kotor juga turun 6% di bisnis restoran dan industri jasa. Sementara itu, upah kotor turun sekitar 4,8 persen di industri transportasi dan operasi pos.

Ternyata meningkatnya volume uang kertas tunai di Jepang tak menjamin kekayaan ya?