Berita Jepang | Japanesestation.com

Tidak dapat dipungkiri bahwa Tokyo adalah pusat ibukota Jepang yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak. Sayangnya, hal ini dapat menyebabkan jumlah penduduk yang tidak merata.

Namun, kini pemerintah Jepang punya solusinya.

Dilansir dari The Japan Times, pemerintah bergerak untuk mendorong orang untuk pindah ke daerah berpenduduk sedikit sambil terus bekerja untuk perusahaan yang berbasis di wilayah metropolitan Tokyo.

Tokyo, Jepang
Pemandangan Tokyo, Jepang dari langit (tsunagulocal.com)

Dengan memanfaatkan penyebaran teleworking di tengah pandemi COVID-19, pemerintah bertujuan mengurangi jumlah penduduk di kawasan Tokyo.

"Teleworking akan membantu orang pindah ke bagian lain negara itu", ujar Hiroya Masuda, presiden dan CEO Japan Post Holdings Co., yang mengepalai panel penasehat pemerintah.

“Kebutuhan untuk berganti pekerjaan telah menjadi hambatan terbesar dalam mempromosikan migrasi ke daerah pedalaman,” kata Masuda, yang panelnya pada bulan April mengusulkan langkah-langkah untuk mempromosikan teleworking di wilayah regional.

lansia Jepang bekerja japanesestation.com
Ilustrasi bekerja (pakutaso.com)

Survei Kantor Kabinet yang dilakukan pada bulan Desember menunjukkan bahwa 46% responden yang tertarik untuk pindah ke wilayah regional mengungkapkan kekhawatiran tentang pekerjaan dan pendapatan. Minat untuk pindah telah tumbuh karena meningkatnya kasus COVID-19 di wilayah metropolitan.

Sementara itu, dalam beberapa bulan terakhir, arus keluar penduduk Tokyo cukup banyak terjadi. Pemerintah melihat tren ini sebagai peluang untuk mendorong orang agar semakin menjauh dari kawasan Tokyo. Ia menyisihkan ¥ 10 miliar untuk program subsidi bagi pemerintah kota yang akan digunakan untuk membantu perusahaan mendirikan kantor satelit di daerah yang jauh dari ibu kota.

Pemerintah juga berencana untuk membuat one-stop web portal untuk kota, perusahaan, dan orang-orang yang mempertimbangkan untuk pindah. Ini juga bertujuan untuk menetapkan sistem penghargaan pada tahun fiskal 2021, yang berakhir pada Maret tahun depan, untuk perusahaan yang mempromosikan teleworking.

“Migrasi tanpa berpindah pekerjaan adalah ide baru yang memungkinkan orang untuk melanjutkan pekerjaan yang mereka miliki di Tokyo sambil tinggal di daerah regional,” kata seorang petugas Kantor Kabinet. "Kami akan bekerja untuk memberikan dorongan" pada gerakan tersebut, petugas itu menambahkan.