Pada bulan Oktober 2020 lalu, terjadi sebuah kasus bunuh diri yang menewaskan 2 orang sekaligus. Ya, seorang mahasiswi ikut tewas setelah tertimpa seorang siswa SMA yang melakukan bunuh diri. Dan kini, NHK melaporkan bahwa Kepolisian Prefektur Osaka “mengirimkan” siswa SMA yang telah tewas tersebut ke hadapan jaksa karena ia melompat dari atap sebuah department store di Osaka yang “menyeret” orang lain.
Melansir Tokyo Reporter, polisi membawa siswa SMA tersebut pada Rabu (13/1) lalu ke hadapan jaksa penuntut atas dugaan kelalaian yang mengakibatkan kematian.
Saat anak itu melompat dari atap department store HEP Five di sekitar pukul 17:50 waktu setempat pada 23 Oktober lalu, ia memang “tak sengaja” menimpa seorang Furukawa, Prefektur Hyogo. Anak itu dilaporkan tewas di rumah sakit sekitar 40 menit kemudian, sementara Kako meninggal keesokan harinya.
“Anak itu tahu bahwa akan ada banyak orang yang melintasi Umeda, dan jika ia melompat, tentu akan berisiko menimpa pejalan kaki,” ujar pihak kepolisian saat mengajukan dokumen tuntutan.
Siswa tersebut memang mengindikasikan di media sosialnya bahwa ia berencana untuk bunuh diri dan mengaku bahwa ia memiliki masalah di sekolahnya pada salah satu orang terdekatnya. Kendati demikian, surat bunuh diri tak ditemukan.
Dari atap lantai 10 department store, petugas kepolisian menemukan kartu pelajar siswa tersebut dalam sebuah tas. Hal ini membuat pihak kepolisian berpikir kalau siswa SMA tersebut mencoba bunuh diri dengan melompat dari lantai tersebut.
Menurut pihak kepolisian, siswa SMA ini diduga mengakses atap yang tak bisa diakses umum tersebut melalui sebuah lift khusus karyawan. Hal ini dibuktikan dengan dering alarm yang menandakan bahwa pintu menuju atap tersebut terbuka.