Berita Jepang | Japanesestation.com

Tingkat Kejahatan Meningkat

Seorang tahanan lansia dari balik jeruji besi (bloomberg.com)
Seorang tahanan lansia dari balik jeruji besi (bloomberg.com)

Jadi, mengapa lansia Jepang menjadi anti-sosial dan melakukan tindak kriminal? Kini, kamu akan menemukan jawabannya yang mengagetkan (dan mungkin akan membuatmu depresi).

Toshio Takata, seorang narapidana berusia 70 tahun mengakui pada BBC bahwa ia melakukan tindak kriminal karena ia miskin.

"Aku mencapai masa pensiunku dan kehabisan uang. Di sanalah aku mulai berpikir, setidaknya hidup di penjara gratis dan terjamin,” ujarnya.

 "Jadi, aku mengendarai sepedaku ke pos polisi dan mengatakan: "Lihat, aku mencuri barang ini,” tambahnya.

Karena insiden tersebut, Takata mendapat hukuman 1 tahun kurungan. Namun setelah dibebaskan, ia kembali melakukan tindak kejahatan. Pensiunan yang telah melanggar hukum pada umurnya yang ke-62 ini memang menghabiskan sisa waktunya keluar masuk penjara. Keunrungan dari dana pensiun tetap ada dan terus bertambah selama pria ini di dalam penjara. Karena itu, ia akan segera masuk ke panti jompo dengan sejumlah tabungannya setelah bebas nanti.  

Takata ternyata tidak sendirian. Dalam 20 tahun terakhir, ]angka tindak criminal yan dilakukan oleh para lansia meningkat. Menurut Badan Kepolisian Nasional, sekitar 5.8% tahanan yang ditangkap pada 2005 merupakan lansia, menandakan adanya kenaikan sebesar 20% dari decade sebelumnya.

Namun ironisnya, penjara seperti dipaksa untuk mengakodomasi para tahanan lansia ini. Tanggung jawab staf penjara berubah karena mereka dipaksa untuk membantu para tahanan mandi dan semacamnya. Sudah seperti panti jompo saja.  

Menurut peneliti Yuki Shinko, orang-orang tua biasanya merasa kesepian, bosan, dan tidak takut dengan hukum. Ketika para pensiunan ini semakin menghadapi situasi keuangan yang mengerikan, banyak yang mulai melihat penjara sebagai peningkatan kehidupan sehari-hari mereka, apalagi mereka diberi tempat tinggal, diberi makanan 3 kali sehari, dan adanya pemeriksaan kesehatan gratis.Karena itu, para lansia ini merasa mereka telah menemukan “tempat” dalam masyarakat, yairu dengan menghabiskan  tahun-tahun emas mereka di balik jeruji besi.