Berita Jepang | Japanesestation.com

Monster dengan 21 Wajah

Kejadian ini dimulai dengan penculikan Katsuhisa Ezaki, presiden dari perusahaan pembuat snack ternama, Ezaki Glico. Uang tebusan sebanyak 1 miliar yen (plus 100kg emas) dikeluarkan setelah si penculik menyeret Ezaki ke luar daro kamar mandinya pada 18 Maret 1984. Ezaki kemudian melarikan diri 3 hari kemudian. Meskipun begitu, di bulan yang sama, 3 van Glico diledakkan dan surat ancaman dengan satu kendi berisi asam hidrolik diletakkan di depan perusahaan.

Rak-rak milik Glico juga terpaksa dikosongkan menyusul adanya sebuah surat peringatan yang mengatakan bahwa permen belapis sianida telah disebarkan ke toko-toko. Surat itu ditanda tangani “Kaijin Nijuichi Menso” (Monster 21 wajah), seperti salah satu karakter penjahat yang dapat mengubah wajahnya di novel detektif populer karya Edogawa Rampo.

Pemerasan terhadap Glico akhirnya berakhir dengan sendirinya pada 26 Juni dengan sebuah surat yang menyatakan telah memaafkan Glico. Meskipun begitu, kasus ini masih berlanjut. Target berikutnya adalah Marudai Ham, House Foods Corporation, dan yang paling terkenal adalah perusahaan makanan besar Jepang, Morinaga. Sebuah surat juga dikirimkan kepada berbagai media cetak untuk menginformasikan pada semua ibu di Jepang bahwa permen Morinaga mengandung sianida. Racun ini benar-benar ditemukan di 21 permen.

Seorang pria misterius yang dijuluki “fox-eyed man” tertangkap kamera sebanyak 2 kali di tempat kejadian. Seorang aktivis bernama Miyazaki Manabu cocok dengan deskripsi tersangka, namun ia memiliki alibi sempurna. Sebuah surat terakhir pada Agustus 2985 mengonfirmasi kalau teror-teror tersebut berhubungan dengan bunuh dirinya seorang inspektur polisi di Prefektur Shiga, Shoji Yamamoto. Kasus kriminal Jepang tak terpecahkan ini akhirnya ditutup pada  February 2000.

Pembunuhan Keluarga Setagaya

Hadirnya beberapa petunjuk dan pelacakan yang melibatkan ribuan petugas polisi rupanya belum mampu membuat pelaku pembantaian sadis Keluarga Miyazawa tertangkap.

5 Tindakan Kriminal Jepang yang Terkenal dan Belum Terpecahkan
Rumah lokasi pembunuhan keluarga di Setagaya (tokyoweekender.com)

Mikio Miyazawa (44), sang istri, Yasuko (41) dan anak oerempuan mereka Niina (8) ditusuk hingga tewas sementara putra mereka, Rei (6) tewas dicekik di rumah mereka di Setagaya, Tokyo pada 30 December tahun 2000. Anehnya, si pelaku malah menghabiskan beberapa jam di rumah itu. Ia tidur di sofa, menggunakan komputer mereka, meminum the gandum, memakan es krim, dan menggunakan toilet. Sebelum meninggalkan TKP, si pelaku mengganti bajunya dan meninggalkan bajunya beserta senjata pembunuhan dengan rapi di rumah itu.

Analisis DNA yang dilakukan oleh polisi menunjukkan bahwa orang ini berdarah campuran dengan ayah berasal dari Asia Timur dan ibu keturunan Eropa Selatan. Pasir yang ditemukan di tas pinggangnya ditemukan di Edwards Air Force Base di California dan sebuah skate park di Jepang Japan (Mikio sebelumnya terlihat berdebat dengan seseorang di taman itu).

Meskipun bukti yang ada sudah cukup banyak, penjahat ini tetap saja berhasil lolos dari kejaran hukum. Saking sulitnya, ada imbalan sebesar  20 juta yen bagi siapa pun yang dapat memberi informasi untuk menangkap orang ini. Jika menemukannya, kamu bisa menghubungi nomor telepon 03-3482-0110.

Seram juga ya belum ditemukan hingga sekarang. Nah, bagaimana pendapatmu tentang kasus kriminal Jepang ini? Apakah kamu punya teori atau saran untuk bisa memecahkan kasus ini?