Ketika alam memanggil, perjalanan dalam mobil yang tadinya tenang dan menyenangkan tiba-tiba berubah menjadi terburu-buru, dengan harga diri dan kebersihan dipertaruhkan. Kejadian seperti ini mungkin pernah terjadi pada kita semua. Tetapi bagi seorang wanita Jepang yang tak dikenal dari Distrik Kasuya, Prefektur Fukuoka, sepertinya tekanannya terlalu berat untuk ditahan dan dia langsung melaju ke jendela depan sebuah konbini untuk mendapatkan bantuan. Namun, itu hanyalah puncak dari masalahnya.
Sekitar pukul 1:35 dini hari pada tanggal 8 November, seorang pegawai sedang bekerja di konter konbini yang kosong, ketika sebuah mobil tiba-tiba menabrak jendela depannya hingga hancur. Pengemudinya, seorang wanita Jepang berusia 44 tahun, kemudian berlari keluar dari mobil dan langsung berlari ke toilet konbini.
Konbini tersebut tidak diberitakan secara spesifik, tetapi berdasarkan laporan, kemungkinan besar konbini tersebut adalah FamilyMart ini.
Ketika akhirnya wanita Jepang itu keluar dari toilet, dia meminta maaf kepada pegawai, dengan mengatakan: "Saya benar-benar harus ke toilet" dan dalam keadaan panik dia menginjak gas terlalu keras. Ketika polisi tiba sekitar 10 menit kemudian, dia mengakui bahwa dia baru saja menenggak dua kaleng bir yang dia beli di toko lain, dan juga dia tidak memiliki SIM.
Dia kemudian diserahkan untuk tes breathalyzer, untuk memastikan BAC-nya 0,28 persen, jauh di atas batas legal. Biasanya, hal ini akan mengakibatkan SIM-nya dicabut, tetapi karena dia tidak memiliki SIM, hal ini akan melarangnya untuk mengajukan pembuatan SIM di masa depan.
Adapun tuntutan pidana, di Jepang ada dua jenis hukuman untuk mengemudi dalam keadaan mabuk: "mengemudi di bawah pengaruh" (shukiobi unten), dapat mengakibatkan hukuman penjara 3 tahun atau denda 500.000 yen; dan "mengemudi dalam keadaan mabuk" (sakeyoi unten) dengan hukuman 5 tahun atau denda satu juta yen. Mengemudi di bawah pengaruh hanya ditentukan oleh BAC, tetapi mengemudi dalam keadaan mabuk dilihat pada tingkat gangguan yang terlihat dari tersangka, seperti bicara cadel atau ketidakmampuan untuk menyentuh hidung sendiri.
Berita ini menjadi perbincangan di Jepang, dan pembaca online dibuat bingung dengan semua detail dari kasus kriminal ini.
"Nah, begitulah caranya membuat pintu masuk!"
"Saya membayangkan ini semua seperti drama komedi."
"Ya, itu semua buruk, tapi kencing di celana juga benar-benar memalukan."
“Dia seharusnya buang air kecil di dalam mobil. Itu masih akan lebih mudah untuk dibersihkan."
“Saya kira mereka tidak mengizinkan orang menggunakan toilet karena corona.”