Berita Jepang | Japanesestation.com

Pemerintah Cina mengumumkan secara resmi bahwa mereka akan menggunakan obat virus corona yang rupanya merupakan obat anti-influenza buatan Jepang, Avigan, untuk mengobati pasien yang terjangkit virus COVID-19 atau virus corona terbaru.

Hal tersebut diungkapkan oleh Zhang Xinmin, direktur National Center for Biotechnology Development, dalam news conference di Beijing pada Selasa (17/3). Menurutnya, obat tersebut terbukti efektif dalam uji klinis yang dilakukan oleh dua organisasi medis di negara itu.

Ia juga mengungkapkan kalau uji klinis tersebut dilaksanakan di kota Wuhan dan Shenzen serta melibatkan masing-masing 240 dan 80 orang pasien. Uji klinis di Wuhan menemukan bahwa pasien yang diberi Avigan butuh waktu 2,5 hari untuk mengembalikan suhu tubuhnya menjadi normal, sedangkan bagi yang tidak diberi Avigan, butuh 4,2 hari untuk mengembalikan suhu tubuh mereka.

“Orang-orang yang diberi Avigan berhasil sembuh dari batuk dalam waktu rata-rata 4,57 hari saaj. Berbeda dengan yang tidak meminum Avigan, bisa mencapai  5,98 hari. Obat ini juga tidak memiliki efek samping merugikan,” tambahnya.

Sementara itu dalam uji klinis yang dilakukan di Shenzhen, orang-orang yang positif terjangkit corona virus dan diberi Avigan berhasil merubah status mereka menjadi negative dari virus mengerikan tersbeut. Ini tentunya merupakan hasil yang baik jika dibandingkan dengan orang-orang yang tidak diberi Avigan, mereka butuh 11 hari untuk sembuh dari corona virus.

Uji klinis tersebut juga membuktikan bahwa adanya peningkatan kondisi paru-paru pada pasien positif corona virus sebesar 91 persen setelah diberi Avigan. Bagi yang tidak diberi obat ini, biasanya hanya mencapai  sebesar 62 persen saja.