Berita Jepang | Japanesestation.com

Kemampuan berbahasa Inggris siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) di Jepang dilaporkan telah meningkat, namun belum mencapai target yang ditentukan oleh pemerintah. Otoritas pendidikan di Jepang berencana untuk memaksimalkan kemajuan teknologi seperti ChatGPT untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris pelajar dan membantu mereka berkembang sebagai sumber daya manusia global.

Tahun fiskal 2027 mendatang, pemerintah menargetkan lebih dari 60% siswa mencapai kemampuan Bahasa Inggris level Grade 3 atau lebih untuk siswa SMP dan Grade Pre-2 atau lebih untuk siswa SMA. Sistem penilaian ini didasarkan pada Eiken Test in Practical English Proficiency, standar penilaian Bahasa Inggris di Jepang dengan delapan tingkat dan Grade 1 menjadi tingkat paling mahir.

Siswa yang telah mencapai Grade 3 diharapkan dapat memahami dan menggunakan Bahasa Inggris terkait topik sehar-hari, sementara siswa dengan tingkat Grade Pre-2 diharapkan dapat berpartisipasi dalam aspek umum kehidupan menggunakan Bahasa Inggris

Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi, sebanyak 52,4% siswa SMP dan 21,6% siswa SMA dinilah telah memenuhi target pada Desember lalu. Di antara jumlah tersebut, 27,% siswa SMP dinyatakan lulus ujian dengan 24,5% dari angka tersebut telah memenuhi target yang dibuat oleh guru sekolah. Sementara 21,8% siswa SMA dinyatakan lulus ujian dengan 19,8% dari angka tersebut telah memenuhi target dari guru.

Sementara untuk lingkup guru, sebanyak 46,2% guru SMP dan 82,2% guru SMA telah lulus ujian Grade Pre-1 atau lebih tinggi. Kota Saitama memiliki angka kelulusan tertinggi dengan 89,2%, diikuti oleh Prefektur Fukui dengan 79,8%, Fukuoka dengan 65,9%, dan Yokohama dengan 65,4%.

Jepang sendiri berada di peringkat 92 dari 116 negara dan wilayah non-penutur Bahasa Inggris dalam English Proficiency Index tahun 2024 yang dirilis oleh EF - Education First.