Jepang biasanya ramai dengan suara tonggeret (cicada) yang sangat jelas terdengar dan memekakkan telinga, suara alam yang dianggap banyak orang sebagai tanda datangnya musim panas. Namun tahun ini, ada yang berbeda. Kamu mungkin akan merasakan keheningan yang aneh. Musim panas di Jepang sama sekali tidak terdengar seperti musim panas.
Kemana Perginya Suara Tonggeret?
Dalam istilah budaya dan meteorologi, musim panas di Jepang dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama adalah tsuyu, atau musim hujan, yang biasanya dimulai pada pertengahan Juni dan berlangsung selama dua hingga tiga minggu. Setelah hujan reda, musim panas secara resmi dimulai-dan bersamaan dengan itu, jangkrik biasanya muncul, mengisi udara dengan paduan suara bernada tinggi yang ikonik.
Baik jauh di pedesaan maupun di jantung kota, di mana pun ada pepohonan, kita biasanya bisa mendengarnya. Namun tahun ini, tonggeret tidak terlihat di banyak tempat, dan ada alasan ilmiah di baliknya.
Terlalu Panas untuk Bernyanyi
Tonggeret tumbuh subur dalam kondisi yang hangat dan kering-khususnya ketika suhu berkisar di bawah 30-an Celcius. Sayangnya, sebagian besar wilayah Jepang mengalami musim panas yang sangat terik pada musim panas ini, dengan suhu yang mencapai 35°C.
Ternyata tonggeret juga bukan penggemar gelombang panas. Ketika cuaca menjadi terlalu panas, mereka cenderung tinggal di bawah tanah, sama seperti manusia yang mengurung diri di dalam ruangan dengan AC yang menyala.
Curah Hujan yang Rendah
Suhu bukanlah satu-satunya faktor. Musim hujan yang mengarah ke musim panas sangat pendek dan kering tahun ini, yang menyebabkan komplikasi tambahan. tonggeret menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah tanah, memakan getah pohon untuk tumbuh dan berkembang.
Dengan berkurangnya curah hujan, pohon-pohon menghasilkan lebih sedikit getah, yang berpotensi membuat serangga-serangga ini kekurangan gizi saat mereka membutuhkan energi paling banyak untuk menerobos ke permukaan dan memulai kehidupan dewasa mereka yang singkat.
Kondisi kering juga menyebabkan tanah menjadi lebih keras, sehingga tonggeret lebih sulit menggali jalan keluar.
Kemunculan yang Tertunda?
Kabar baiknya, hal ini mungkin tidak akan terjadi terlalu lama. Tonggeret dapat beradaptasi dengan penundaan selama beberapa minggu selama kondisinya membaik. Meskipun masa dewasa mereka hanya berlangsung beberapa hari, mereka menghabiskan waktu sekitar lima tahun di bawah tanah, yang berarti induk tonggeret tahun ini mungkin hanya menunggu jeda cuaca sebelum akhirnya muncul ke permukaan.
Jadi, meskipun musim panas ini mungkin lebih sepi dari biasanya, masih ada harapan bahwa serangga paling ikonik di Jepang hanya menunggu saat yang tepat untuk muncul.
Sumer: TBS News Dig, FNN via Sora News24