Berita Jepang | Japanesestation.com

Jepang dikenal sebagai negara yang penduduknya tidak lancar dalam penggunaan Bahasa Inggris. Berdasarkan data yang dirilis oleh EF Education First, Jepang menempati peringkat ke-92 untuk tingkat kemahiran Bahasa Inggris dari 116 negara dan wilayah yang tidak menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa ibu. Peringkat ini terus menurun setiap tahunnya sejak survei dimulai di tahun 2011.

Mengutip dari Mainichi, Jepang mengalami penurunan peringkat dari 87 pada tahun lalu ke 92 untuk tahun ini. Menurut EF Education First, kemahiran Bahasa Inggris kaum muda di Jepang cenderung stagnan jika dibandingkan dengan negara dan wilayah lainnya. Jepang mendapatkan skor 454 poin dalam EF English Proficiency Index dengan rata-rata seluruh negara dan wilayah berada di skor 477.

Kaum muda di Jepang yang berusia 18 hingga 25 tahun memiliki skor lebih rendah dari rata-rata keseluruhan. Berbeda dengan peserta di atas 26 tahun yang cenderung lebih sering menggunakan Bahasa Inggris di tempat kerja. Menurunnya motivasi untuk berkomunikasi dan belajar di masa pandemi disinyalir sebagai penyebab.

Belanda kembali berada di peringkat teratas selama enam tahun berturut-turut. Sepuluh peringkat teratas diisi oleh negara-negara Eropa dengan Singapura berada di peringkat ketiga, menjadi satu-satunya negara Asia di sepuluh peringkat teratas. Filipina dan Malaysia menduduki peringkat 22 dan 26.

Meski begitu, pihak perwakilan EF Education First berasumsi bahwa keterampilan Bahasa Inggris di Jepang tidak menurun, namun tidak dapat mengimbangi pertumbuhan di negara dan wilayah lainnya.

EF English Proficiency Index digunakan sebagai tolak ukur keterampilan Bahasa Inggris di dunia. Pengukuran terbaru didasarkan dari hasil tes 2.1 juta peserta di berbagai negara dan wilayah yang dilakukan tahun lalu dengan mendapatkan skor tertinggi 800 poin.