Berita Jepang | Japanesestation.com

Teriknya musim panas yang semakin parah di Jepang, yang dikaitkan dengan dampak perubahan iklim yang semakin terasa, mendorong perubahan besar dalam kalender festival tradisional negara tersebut. Acara tahunan, terutama festival kembang api yang selama ini identik dengan musim panas, kini dijadwal ulang ke musim semi atau musim gugur sebagai upaya untuk melindungi kesehatan masyarakat dan menghindari gangguan akibat cuaca.

Festival Kembang Api Adachi, salah satu festival kembang api musim panas paling ikonik di Jepang yang telah berlangsung selama satu abad di Distrik Adachi, Tokyo, menjadi salah yang menghadapi perubahan. Acara yang biasanya diadakan pada akhir Juli ini kini akan digelar pada 31 Mei, dengan tujuan untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh panas ekstrem dan badai musim panas yang tiba-tiba.

Tahun lalu, festival ini dibatalkan secara mendadak akibat badai petir. Namun, menurut Wali Kota Distrik Adachi, Yayoi Kondo, keputusan untuk memajukan jadwal acara tidak semata-mata untuk menghindari hujan. “Cuaca ekstrem lebih serius daripada itu,” katanya di situs web resmi distrik. Pada hari festival dijadwalkan tahun lalu, suhu sudah mencapai 30 derajat Celsius pada pukul 7 pagi dan melonjak di atas 35°C tak lama setelah pukul 10 pagi. Seorang petugas keamanan dirawat di rumah sakit karena heatstroke, dan banyak peserta juga mengalami gejala terkait panas. Lokasi festival di tepi sungai, yang minim naungan, membuat kondisi menjadi sangat berbahaya bagi staf dan teknisi kembang api.

Wali Kota Kondo mengakui makna budaya dari kembang api musim panas di Jepang, di mana orang-orang secara tradisional mengenakan yukata (kimono musim panas) dan menikmati langit malam dengan kipas kertas uchiwa. “Musim panas belakangan ini telah berubah secara signifikan dari apa yang kita kenal sebagai ‘musim panas Jepang,’” katanya, sambil meminta pengertian publik terkait perubahan jadwal.

Asosiasi Pertukaran Pariwisata Adachi juga melaporkan bahwa tanggal baru di musim semi mendapat tanggapan positif. Seorang perwakilan mencatat bahwa banyak warga merasa lega karena kini dapat membawa anak-anak kecil ke acara tersebut tanpa khawatir akan panas yang ekstrem.