Musim gugur ini, Kyoto akan menyambut tambahan transformatif pada lanskap budayanya dengan dibukanya museum seni imersif baru milik teamLab, teamLab BioVortex Kyoto, di Distrik Minami. Sebagai bagian dari rencana untuk merevitalisasi area tenggara Stasiun Kyoto, museum permanen ini bertujuan untuk membangun pusat kreativitas dan penyebaran budaya baru.
Dikenal secara global karena mendorong batas-batas seni digital dan pengalaman interaktif, inisiatif terbaru teamLab ini menjanjikan untuk mendefinisikan kembali gagasan konvensional tentang materi dan eksistensi. Museum ini akan menampilkan instalasi yang belum pernah dilihat sebelumnya dan karya-karya yang belum pernah dipamerkan di Jepang, dengan menekankan konsep yang disebut teamLab sebagai “High Order Sculpture” - entitas yang hadir bukan sebagai benda padat, tetapi sebagai tatanan energi yang lahir dari lingkungan tertentu.

Di antara pameran yang dinanti-nantikan adalah “Patung Amorf Tanpa Massa,” karya seni mengambang monumental yang digambarkan sebagai “patung” besar yang lahir dari lautan gelembung sabun. Menentang gravitasi, patung ini melayang di angkasa tanpa menyentuh tanah atau langit-langit, dengan kontur yang berubah-ubah, memungkinkannya untuk pecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil atau menyatu menjadi bentuk yang lebih besar.
Patung ini mempertahankan keberadaannya bahkan ketika orang secara fisik memasukinya dan dapat memperbaiki dirinya sendiri jika “rusak”, meskipun kerusakan yang berlebihan dapat menyebabkannya runtuh. Karya ini mencontohkan “Patung Tingkat Tinggi”, di mana eksistensi ditopang oleh tatanan energi dalam lingkungan yang diciptakan secara khusus, yang terus berinteraksi dan berubah dengan lingkungan tersebut.

Sorotan lainnya adalah “Matahari Tanpa Massa dan Matahari Gelap,” yang dikategorikan sebagai “Patung Kognitif.” Instalasi ini tidak ada secara fisik, tetapi terbentuk dalam persepsi pemirsa. Terdiri atas bola cahaya yang tak terhitung jumlahnya, mereka bereaksi terhadap sentuhan manusia, bersinar lebih terang dan memicu reaksi berantai di antara bola cahaya di sekitarnya.
Apabila diamati secara saksama, bola kegelapan, yang muncul sebagai bayangan yang dipadatkan, juga muncul-meskipun ini tidak terlihat oleh kamera, yang semakin menegaskan keberadaannya hanya dalam persepsi. Karya-karya ini menantang definisi eksistensi, yang terbentuk bukan dari materi, melainkan dari cahaya, lingkungan, dan interaksi dinamis tubuh dan kesadaran manusia.
teamLab BioVortex mengundangmu untuk melangkah ke dunia di mana seni menjadi hidup melalui cahaya, persepsi, dan interaksi. Siap untuk museum seni imersif yang baru di Tokyo ini?
Baca juga artikel-artikel kami yang lain tentang berbagai acara teamlab di Jepang, di Japanese Station.