JIka beberapa waktu lalu JS memberitakan tentang rencana pemerintah Jepang unruk meniadakan suporter dari luar Jepang saat olimpiade mendatang, pada Senin (15/3), komite penyelenggara Tokyo Olympic mengumumkan bahwa estafet obor tak akan dibuka untuk umum dan tidak boleh dihadiri penonton sama sekali.
Menurut laporan AFP via Japan Today, para penggemar diminta untuk tak menghadiri upacara pembukaan “sederhana” minggu depan dan leg pertama dari estafet obor yang tertunda satu tahun lamanya akibat virus corona.
"Upacara pembukaan dan sesi pertama estafet obor Fukushima... tak akan dibuka untuk umum,” ujar komite penyelenggara dalam sebuah pernyataan meski mengatakan bahwa acara tersebut akan disiarkan secara daring.
Pengumuman tersebut diumumkan lebih awal dari diputuskannya apakah fans dari luar Jepang akan diperbolehkan untuk menonton pertandingan yang tertunda tersebut. Rencananya, keputusan akan diumumkan sebelum estafet obor dimulai pada 25 Maret mendatang.
Estafet obor akan dimulai di Prefektur Fukushima yang baru saja memperingati 10 tahun sejak peristiwa gempa bumi, tsunami dan bencana nuklir yang membuat 18.500 orang tewas dan hilang. Namun, pasrtisipan estafet obor pun nyatanya dikurangi.
"Demi mengurangi penyebaran virus COVID-19, partisipan yang berangkat dari Tokyo menuju lokasi pertandingan akan dikurangi. Selain itu, program ini juga telah disederhanakan dan angka pasrtisipan untuk upacara pembukaan pun dikurangi,” ujar panitia penyelenggara Tokyo Olympic.
Nantinya, sekitar 3.000 orang diperkirakan akan menghadiri upacara dimulainya estafet obor, yang akan menampilkan paduan suara anak-anak dan dekorasi yang terbuat dari bunga-bunga asal area yang terdampak bencana.
Anggota tim sepak bola wanita Jepang juga akan menyalakan obor menggunakan api Olimpiadeyang disimpan di Jepang sejak olimpiade tersebut ditunda pada Maret 2020 lalu. Obor ini akan diestafetkan ke seluruh penjuru Jepang sebelum sampai di tempat upacara pembukaan Tokyo Olympic 2020 dengan penonton yang dibatasi dan diperintahkan untuk menaati berbagai protokol kesehatan seperti pelarangan seruan dan teriakan.
Fans juga wajib mengenakan masker serta menghindari kerumunan dan hanya diperbolehkan “melihat” estafet yang ada di dekat rumah mereka. Penyeelanggara pun mewanti-wanti bahwa “segmen estafet individual akan ditunda jika ada risiko terjadinya kerumunan.”
Para pelari dan staf pun diminta untuk melaporkan catatan kesehatan mereka dua minggu sebelum pasrtisipasinya dan menghindari aktivitas berisiko seperti makan di luar rumah atau bepergian ke tempat ramai.
Panitia penyelenggara Tokyo 2020 pun menekankan bahwa kesehatan masyarakat akan menjadi prioriras utama dalam olimpiade dan berjanji akan mengumumkan keputusan final terkait olimpiade pada April mendatang.