Berita Jepang | Japanesestation.com

Angka perusahaan Jepang yang yang menawarkan program pensiun dini dalam 10 bulan pertama tahun ini lebih tinggi dua kali lipat dibanding tahun lalu. Menurut sebuah perusahaan penelitian, hal ini diakibatkan adanya pandemi virus corona yang tak kunjung usai.

Dilansir dari Kyodo News, Tokyo Shoko Research mengatakan bahwa adanya penurunan permintaan yang cepat memaksa para eksekutif untuk segera memangkas biaya melalui pengurangan karyawan.

Program pensiun dini ditawarkan oleh 72 perusahaan dengan total sekitar 14.000 orang pegawai per 29 Oktober lalu, jauh lebih tinggi dibandingkan 35 perusahaan dengan sekitar 11.350 orang pegawai pada tahun lalu. Jumlah ini bahkan lebih banyak dibandingkan dengan 85 perusahaan dan sekitar 12.200 orang pegawai di tahun 2010 silam.

"Beberapa perusahaan menurunkan batas umur pegawainya menjadi sekitar 30 tahunan atau 20 tahunan (biasanya maksimal sekitar 45 tahun atau lebih) karena mereka harus mengurangi tenaga kerja akibat pendapatan yang memburuk dengan cepat," ujar agensi tersebut.

pensiun dini Jepang japanesestation.com
Suasana di perusahaan pencarian kerja HelloWork di Tokyo (kyodonews.net)

Pemerintah Jepang pun tengah berusaha untuk mencegah perusahaan terdampak pandemi dengan memberi dana bantuan dan menawarkan subsidi untuk menolong perusahaan-perusahaan tersebut dapat membayar tunjangan cuti hingga akhir tahun.

Sayangnya, meski subsidi tersebut diperpanjang lebih dari jadwal seharusnya, perusahaan tetap khawatir akan masa depan mereka, membuat banyak perusahaan yang hanya bisa bertahan melalui sistem pensiun dini pada 2021 mendatang.

Sebelumnya, SMBC Nikko Securities Inc. Mengatakan bahwa gabungan laba bersih perusahaan di Sesi Pertama Bursa Efek Jepang yang berakhir pada 30 September lalu menurun 43,6% dari tahun sebelumnya dengan hasil 484 atau 33,1 persen dari perusahaan yang terdaftar.

pensiun dini Jepang japanesestation.com
Ilustrasi mengajukan pensiun dini (pakutaso.com)

Permintaan pemerintah Jepang untuk stay at home juga berdampak parah pada bisnis restoran dan tekstil karena konsumen khawatir untuk pergi berbelanja dan makan di luar rumah. Menurut Tokyo Shoko Research, dari 72 perusahaan, 12 hingga 17% di antaranya merupakan bisnis dalam ke dua sektor tersebut.

Di antara 14.000 pensiun dini yang dilakukan, Hitachi Metals Ltd., sebuah perusahaan pembuat mobil, infrastruktur, dan alat eletronik, memiliki rencana untuk mengurangi angka pekerja hingga 1.030 orang, diikuti dengan operator sewa apartemen Leopalace21 Corp. Dengan 1.000 orang dan Coca-Cola Bottlers Japan Holdings Inc. dengan 900 orang.