Berita Jepang | Japanesestation.com

Gunung Fuji menjadi salah satu gunung terkenal di dunia, tentunya selain gunung Everest yang berlokasi di Nepal atau Gunung Alpen di Swiss. Namun, saat berkunjung ke Jepang belum lengkap rasanya jika tidak melihat Fuji-san secara langsung, atau bahkan mendaki tempat paling ikonik di negara ini, terutama bagi para pelancong yang biasanya lebih tertarik untuk menyegarkan pikiran ketimbang harus berjalan-jalan di pusat kota yang dipenuhi oleh orang-orang.

Ini mungkin menjadi perjalanan panjang yang cocok untuk menenangkan diri, merenung sembari melihat pemandangan luas yang indah di dalamnya, tapi hal tersebut tampaknya tak semegah dengan pemandangan yang terlihat dari jauh. Minggu lalu, seorang pengguna Twitter asal Jepang, @kur tengah berada di jalur Yoshida di Gunung Fuji, di mana ia kemudian mengambil sebuah foto mengejutkan dari atas di pos ketujuh dan mengunggahnya di jejaring sosial.

"Ada kemacetan lalu lintas yang gila, dan kami tidak bisa bergerak sama sekali," keluhnya dalam sebuah tweet yang disertai sebuah foto. Jalan setapak terlihat dilalui oleh banyak orang, dan antrean yang penuh sesak membentang di sepanjang jalur pendakian gunung tersebut, di mana para pendaki hanya dapat berjalan sedikit demi sedikit menuju puncak.

Pemandangan seperti ini sangat kontras dengan kemegahan Gunung Fuji dari jauh, dan hal tersebut ditanggapi beragam komentar dari para pengguna Twitter. "Saya tidak percaya kita hidup dalam kenyataan di mana ada kemacetan di gunung," ucap salah seorang netizen, sementara itu, pengguna Twitter lain menyarankan agar pemerintah mulai membatasi orang-orang yang mendaki Gunung Fuji.

Gunung Fuji sudah membatasinya, di mana tahun ini pendakian hanya diizinkan selama musim tertentu, dari tanggal 10 Juli hingga 10 September mendatang, yang bertepatan dengan kondisi cuaca paling aman. Namun, hal itu itu justru membuat semua orang yang ingin mendaki berkumpul selama sekitar dua bulan tersebut, terlebih lagi, akhir pekan lalu merupakan awal dari liburan obon, di mana sebagian besar pekerja dan siswa di Jepang libur selama satu minggu.

Walaupun penuh dengan manusia dan macet, namun sangat jarang mendengar orang-orang yang menyesal telah mendaki gunung tertinggi di Jepang dengan keadaan tersebut. Meski begitu, kalian mungkin bisa merencanakan pendakian Gunung Fuji di hari kerja, serta mempertimbangkan untuk mengambil salah satu jalur, selain jalur Yoshida.