Berita Jepang | Japanesestation.com

Keshogunan Tokugawa pada masa berkuasanya sdengan engaja menciptakan tatanan sosial atau kasta sosial yang disebut Empat divisi masyarakat (shinōkōshō), yang akan menstabilkan negara. Sistem ini didasarkan pada ide-ide Konfusianisme yang menyebar ke Jepang dari Cina. Meskipun kaisar adalah yang tertinggi di masyarakat Jepang, Shogun yang memiliki kekuatan paling besar.

Dengan sistem ini, masyarakat terdiri dari samurai (侍 shi), petani (農 nō), pengrajin (工kō) dan pedagang (商 shō). Samurai ditempatkan di puncak masyarakat karena mereka memulai sebuah perintah dan menetapkan contoh moral yang tinggi untuk diikuti orang lain. Sistem ini dimaksudkan untuk memperkuat posisi kekuasaan mereka di masyarakat dengan menetapkan status berkuasa mereka. Petani berada di urutan kedua karena mereka menghasilkan komoditi yang paling penting, yaitu makanan. Berdasarkan filsafat Konfusianisme, masyarakat tidak dapat bertahan tanpa pertanian.

Mengenal Sistem Kasta Sosial yang Berlaku Pada Zaman Keshogunan di Jepang
(images: Cite For Me)

Ketiga adalah pengrajin karena mereka menghasilkan barang-barang yang dapat digunakan di kehidupan sehari-hari. Pedagang berada di posisi bawah kasta sosial karena mereka menghasilkan kekayaan tanpa menghasilkan barang apa pun. Hal ini menunjukkan, kelas tidak diatur oleh kekayaan atau modal tetapi oleh apa yang digambarkan oleh filsuf sebagai kemurnian moral mereka.

Dalam kenyataannya, shinōkōshō tidak secara akurat menggambarkan masyarakat Tokugawa. Pendeta Budha dan Shinto; atau bangsawan istana dan kelas terbuang termasuk eta dan hinin (budak yang dijual atau dijatuhi hukuman) tidak termasuk dalam deskripsi hierarki ini. Berbeda dengan sistem kasta hindu yang membagi bangsawan, ahli agama dan budak.

Mengenal Sistem Kasta Sosial yang Berlaku Pada Zaman Keshogunan di Jepang
(image: So bad So good)

Samurai yang berada di kasta tertinggi berfungsi sebagai kelas prajurit di Jepang; mereka berjumlah sekitar 7-8% dari populasi. Kelas-kelas lain dilarang memiliki pedang panjang seperti tachi atau katana. Membawa pedang menjadi hak dan simbol kelas samurai.

(featured image: Boston University)