Berita Jepang | Japanesestation.com

Kereta Jepang terkenal sering menjadi tempat terjadinya chikan, yaitu pelecehan seksual di mana seseorang meraba-raba tubuh penumpang lain -umumnya dilakukan oleh pria terhadap wanita- dengan memanfaatkan situasi dalam kereta yang berdesakan. Untuk menghadapi masalah yang terakhir ini, berbagai operator kereta di Jepang sudah mengoperasikan gerbong khusus wanita. Beberapa waktu yang lalu, salah satu survei di Jepang menanyakan pada responden, bagaimana pendapat mereka mengenai gerbong kereta khusus pria.

Dalam survei yang dilakukan oleh sebuah organisasi riset bernama Macromill tersebut, pertanyaan diajukan pada 500 orang responden yang adalah pengguna kereta yang tinggal di Tokyo, Kanagawa, Chiba, dan Saitama, dengan usia berkisar dari 15 tahun sanoai 59 tahun, dengan 242 orang di antaranya berjenis kelamin wanita.

Saat ditanya mengenai apakah perlu daidakan gerbong kereta khusus pria, mayoritas wanita yang mengikuti survei tersebut, yaitu 73.9% menyatakan dukungannya akan hal tersebut, dengan hasil survei terhadap pertanyaan tersebut sebagai berikut:

Sangat setuju: 13.6% responden wanita

Setuju: 60.3%

Tidak Setuju : 25.6%

Sangat tidak setuju: 0.4%

stasiun baru di jalur Yamanote

Sementara itu, meski 65,1% dari para responden pria setuju akan ide tersebut, ide memunculkan gerbong kereta khusus pria tidak sepopuler di kalangan responden wanita, dengan hasil survei sebagai berikut:

Sangat setuju: 14.3% responden pria

Setuju: 50.8%

Tidak setuju: 30.6%

Sangat tidak setuju: 4.3%

Ada dua alasan yang menjadi alasan baik bagi responden pria maupun wanita yang setuju diadakannya gerbong khusus pria: chikan dan persamaan. Untuk alasan pertama, para responden wanita berharap kasus chikan akan berkurang jika diadakan gerbong khusus pria, sementara itu para responden pria berpendapat bahwa diadakannya gerbong khusus tersebut dapat mengurangi tuduhan chikan yang kadang terjadi saat pihak wanita menyalahpahami kontak fisik yang tidak disengaja di dalam kereta yang sedang penuh sebagai tindakan meraba-raba dengan sengaja. Sementara itu, ada pula mereka yang merasa tidak adil jika ada gerbong khusus wanita namun tidak ada gerbong khusus pria.

Meski demikian, di Jepang menaiki gerbong khusus jenis kelamin yang sama seperti ini bukanlah kewajiban. Karena saat ini masih banyak juga wanita yang memilih untuk tidak duduk di gerbong khusus wanita, bisa jadi diadakannya gerbong kereta khusus pria tidak mengurangi terjadinya kejahatan chikan, karena mereka yang memang naik kereta dengan tujuan jahat seperti itu akan memilih gerbong campur untuk dinaiki.

Bagaimana menurut kalian? (All images: SoraNews24)