Pada akhir pekan ini, penduduk Kota Karatsu di Prefektur Saga, Jepang akan melakukan pemilu untuk menentukan perwakilan mereka yang akan maju menjadi anggota dewan kota. Namun, pada pemilihan kali ini, mereka mengalami kesulitan untuk memilih di antara dua kandidat, yaitu Shigeru Aoki dan Shigeru Aoki.
Petahana anggota dewan yang sudah bertahan selama 5 kali masa jabatan, Shigeru Aoki yang berusia 56 tahun harus berhadapan dengan penantangnya, Shigeru Aoki, yang berusia 43 tahun. Hal ini semakin dipersulit dengan fakta bahwa nama mereka berdua ditulis dengan huruf kanji yang sama, 青木茂.
Yang semakin menyulitkan, persamaan di antara mereka tidak berhenti sampai di situ saja. Mereka berdua sama-sama berasal dari jalur independen, sehingga tidak bisa dibedakan dengan menggunakan asal partainya. Latar belakang mereka berdua pun mirip, dengan petahana Shigeru Aoki bekerja di perusahaan konstruksi, sementara Shigeru Aoki yang menjadi penantang memiliki perusahaan konstruksi sendiri. Tema kampanye mereka berdua serupa, dan memiliki basis di lingkungan yang sama. Bahkan seringkali ada orang yang datang untuk memberikan dukungan untuk salah satu dari mereka di kantor yang lainnya.
Hal ini merupakan hal yang sangat menyulitkan pada pemilu di Jepang, di mana para pemilih diharuskan menuliskan nama pilihan mereka di surat suara. Hal ini menyebabkan Kementerian Dalam Negeri Jepang memberikan ketentuan khusus saat pemilihan di kota ini, yaitu dengan menuliskan usia atau kedudukan sebagai petahana atau penantang, sebagai tambahan pada nama Shigeru Aoki yang ditulis pemilih di surat suara. Keterangan lain yang bersifat objektif pun dapat digunakan sebagai penjelas. Suara-suara yang hanya mencantumkan nama saja akan disatukan dan dibagi sama rata di antara kedua kandidat.
Ini adalah kali pertama Kota Karatsu memiliki dua calon anggota dewan yang memiliki nama sama dalam satu pemilu anggota dewan kota, namun menurut Mainichi Shimbun, hal ini sudah pernah terjadi dua-tiga kali di seluruh Jepang, sedangkan Asahi Shimbun memberikan contoh dua kasus, yaitu pada pemilihan dewan kota di Manazuru, Kanagawa pada tahun 1997, dan di Naruto, Chiba pada tahun 2003.
(Featured image: twitter.com/N3fxC) (All other images: twitter.com/ichiro_jeffrey)