Berita Jepang | Japanesestation.com

Robot anjing yang berjejer di Jepang kali ini tidak diperlihatkan di pameran teknologi. Robot-robot anjing ini adalah robot yang telah meninggal dan dihormati dengan "pemakaman" tradisional mereka sendiri. Pemakaman ini dilakukan layaknya seperti pemakaman lain di Jepang, dengan asap dupa yang melayang lengkap dengan seorang pendeta melantunkan sutra yang berdoa untuk transisi damai dari jiwa-jiwa yang telah meninggal.

Acara pemakaman itu dilakukan untuk 114 dari generasi robot anjing AIBO lama milik Sony, masing-masing memakai tanda untuk menunjukkan dari mana mereka berasal dan dari keluarga mana mereka berasal.

Perusahaan reparasi elektronik FUN, yang mengkhususkan diri dalam memperbaiki produk-produk vintage, telah mengirimkan sekitar 800 AIBO untuk mengikuti pemakaman dalam beberapa tahun terakhir di sebuah kuil Buddha yang berusia berabad-abad.

Anjing-anjing robot yang mati ini berfungsi seperti donor organ untuk robot yang cacat lainnya, namun sebelum pembongkaran untuk mendapatkan spare part dimulai, perusahaan ini mengirimkan robot-robot ini untuk mengikuti pemakaman di kuil tersebut terlebih dahulu.

Anjing-anjing sering datang dengan berbagai surat yang mengisahkan mengenai penamaan mereka, bagaimana mereka menghabiskan hidup mereka, dan rincian lainnya.

"Saya merasa lega saat mengetahui akan ada yang mendoakan AIBO saya," kata seorang pemilik dalam sebuah surat.

Pemilik lain menulis: "Tolong bantu AIBO lainnya. Saya sangat sedih untuk mengucapkan selamat tinggal."

Bungen Oi, pendeta di kuil Kofukuji di Isumi, timur Tokyo, menolak gagasan bahwa melakukan pemakaman untuk mesin itu tidak masuk akal.

"Semua hal memiliki sedikit jiwa," katanya kepada media setelah pemakaman.

Nobuyuki Norimatsu, yang mengepalai FUN, juga mengatakan dia merasa para robodogs memiliki jiwa, bahkan jika mereka ditakdirkan untuk menjadi "donor".

(featured image : Japan Today)