Para wanita muda di Tokyo suka bersantai di kamar mandi sedikit lebih lama daripada rekan-rekan mereka di New York dan Paris, menurut suatu survei dari Johnson & Johnson's, unit Jepang.
Survei internet tersebut, yang bertanya pada total 300 wanita pekerja dan lajang berusia 20-an dan 30-an, mengalahkan tiga kota karena "tipe kecantikan" mereka. Para wanita di Paris mempraktekkan sebuah, "seni kecantikan", dengan 45% menggunakan waktu mandi mereka untuk menggosok dan memijat tubuh, sementara, gaya "kecantikan yang rakus" di Tokyo berarti para wanita menggunakan lebih banyak jenis produk kecantikan, menurut J&J. Sebanyak 82% dari wanita di Tokyo mengatakan mereka akan menggantinya dengan produk baru jika mereka merasa produk itu memberi perbaikan, dibandingkan dengan sekitar 55% wanita di Paris dan New York. J&J mengatakan wanita di New York lebih mengarah ke "kecantikan multitasking (melakukan banyak hal secara bersamaan)," dengan 36,5% wanitanya mendengarkan musik saat mereka mandi. Yang paling mencolok, 88,5% wanita yang disurvei di Tokyo menghabiskan lebih dari 15 menit di kamar mandi, dibandingkan dengan 57% di New York dan 37% di Paris. Mandi dalam waktu yang lama adalah hobi yang umum di seluruh dunia, namun popularitas mata air panas dan tempat mandi di Jepang yang bertahan lama dapat membantu menjelaskan perbedaan jumlah angkanya. Survei tersebut menunjukkan orang Jepang mungkin lebih suka mandi daripada tidur. Jumlah angka dari produsen gelang digital menyarankan orang-orang di Tokyo mendapat waktu tidur lebih sedikit di antara kota-kota lain di dunia. Sayangnya bagi mereka yang "rakus akan kecantikan," suatu situs pemberi saran kecantikan di Jepang merekomendasikan agar tidak mandi dalam waktu lama, yang memberi peringatan tentang masalah pori-pori karena berkeringat terlalu banyak.